Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2018, 17:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Diet mediterania dipercaya efektif menurunkan berat badan dan mampu mengurangi risiko kanker.

Pola diet ini menerapkan pola makan yang berfokus pada makanan nabati dan protein tanpa lemak seperti ikan dan ayam.

Namun, apakah pola diet ini benar-benar efektif?

Riset 2013 yang diterbitkan dalam the New England Journal of Medicine mengklaim diet ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Namun, kerena riset tersebut tidak memiliki cukup bukti, maka hasil riset ditarik kembali.

Meski begitu, Sean Heffron, ahli jantung preventif di NYU Langone Health, tetap percaya jika jenis diet ini masih menjadi pola diet terbaik

Lalu, bagimana cara menerapkan pola diet ini?

Diet mediterania menekankan konsumsi makanan yang sehat untuk jantung seperti kacang, ikan dan minyak zaitun.

Pola diet ini juga membatasi asupan daging merah, mentega, dan gula tambahan.

Menurut Heffron, menerapkan pola makan yang kaya nutrisi, seperti yang ada dalam diet mediterania, memberi manfaat yang besar.

Kita bisa memulai diet ini dengan meningkatkan asupan sayuran atau beralih dari biji-bijian olahan ke biji-bijian murni.

Dilansir dari Men's Halth, berikut pola diet mediterania secara rinci.

  • Biji-bijian: Satu hingga dua porsi roti gandum utuh, pasta, atau nasi setiap kali makan.
  • Sayuran: sertakan dua porsi sayuran dalam berbagai warna saat makan siang dan makan malam.
  • Kita bisa mengonsumsi satu porsi setengah cangkir sayuran yang dimasak, atau satu cangkir sayuran mentah.
  • Pola diet mediterania biasanya mengutamakan konsumsi sayur seperti kale, terong, artichoke, bit, dan ubi jalar.
  • Buah dimakan sebagai makanan penutup sebanyak satu hingga dua porsi setelah makan siang dan makan malam.
  • Aslinya orang mengonsumsi buah-buahan seperti apel, aprikot, kurma, buah ara dan buah delima, yang umum di wilayah Mediterania.
  • Lemak: daripada konsumsi keripik atau camilan olahan, pilih lemak dari sumber yang sehat seperti minyak zaitun dan kacang.
  • Batasi asupan minyak zaitun antara satu hingga empat sendok makan sehari, termasuk minyak yang digunakan untuk memasak.
  • Daging: kita harus mendapatkan protein dari sumber yang kaya omega 3 seperti salmon, tuna mackerel, dan ikan teri.
  • Batasi asupan daging merah hanya beberapa kali per bulan.
  • Susu: dalam diet mediterania, kita bisa mengonsumsi tiga porsi yogurt rendah lemak, keju, atau susu per minggu.

Apa keuntungan dari diet mediterania?

1. Kesehatan tubuh meningkat

Banyak penelitian menunjukkan diet mediterania sangat baik untuk jantung. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar.

Riset dari American College of Cardiology telah membuktikan hal ini.

Diet mediterania juga menekankan konsumsi minyak canola, walnut dan minyak ikan, yang semuanya mengandung asam lemak omega 3.

Jenis lemak tersebut dapat menurunkan trigliserida, sejenis lemak dalam darah, yang menjaga tekanan darah agar tetap stabil dan mejaga kesehatan pembuluh darah.

Oleh karena itu, Mayo Clinic mengklaim pola diet ini memiliki efek jangka panjang yang positif bagi jantung.

Baca juga: Cegah Serangan Jantung, Yuk, Cek Kesehatan Rutin

2. Meningkatkan vitalitas pria

Disfungsi ereksi adalah gejala umum penyakit jantung.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com