Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyakit Kronis, Mulailah Cek Kesehatan Rutin

Kompas.com - 16/08/2018, 14:27 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan serba instan, banyak duduk, kurang berolahraga, dan kurang tidur, merupakan faktor utama penyakit kronis.

Menurut data WHO pada 2013, lebih dari 2,6 juta generasi muda usia 10-24 tahun di dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit kronik seperti serangan jantung, hipertensi, atau diabetes melitus.

Penyakit tersebut pada dasarnya bisa dideteksi sejak dini sehingga perburukannya dapat dicegah.

Salah satu caranya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) secara rutin.

Pemeriksaan yang diperlukan antara lain pemeriksaan laboratorium atau pun pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah, kadar gula darah, kadar lemak, fungsi ginjal, fungsi hati, dan elektrolit.

Sedangkan pemeriksaan fisik misalnya cek EKG untuk jantung, pemeriksaan fungsi dan kesehatan paru-paru.

Baca juga: Cegah Serangan Jantung, Yuk, Cek Kesehatan Rutin

Menurut Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, untuk mendiagnosis fungsi dan kesehatan paru bisa dilakukan cek spirometri.

"Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan. Untuk mendeteksi penyakit seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis, serta respon pengobatan yang dilakukan," katanya dalam siaran pers.

Untuk mengetahui penyakit yang bersifat genetik, kita juga bisa melakukan pemeriksaan genetik.

"Saat ini di Prodia bisa dilakukan pemeriksaan mutasi gen untuk menetapkan pengobatan kanker paru, pemeriksaan kesehatan usus, dan juga pemeriksaan untuk risiko kehamilan bayi down syndrome," katanya.

Idealnya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin setiap tahun. Tandai kalender Anda setiap hari ulang tahun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai hadiah untuk diri sendiri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com