Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi Pada Tubuh Bila Menghabiskan Akhir Pekan dengan Tidur

Kompas.com - Diperbarui 22/07/2023, 06:41 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat akhir pekan tiba, banyak orang yang memilih menggunakan waktunya untuk tidur sepanjang hari.

Beberapa berpendapat bahwa tidur sepanjang hari di akhir pekan dapat mengatasi kurangnya tidur karena hari kerja yang dipenuhi kesibukan.

Namun, apakah cara ini benar-benar efektif?

Tidur adalah aktivitas yang diperlukan untuk menjaga tubuh dan otak agar bekerja optimal, serta mencegah kematian dini.

Tapi, kesibukan terkadang membuat sebagian dari kita tidak cukup tidur.

Menurut seorang peneliti tidur dan psikolog, ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi efek dari kurang tidur ini.

Baca juga: Bahaya Lain Kurang Tidur, Memperpendek Umur

Dilansir dari Independent, Chin Moi Chow, seorang peneliti tidur, mengatakan meski kita bisa 'menebus' waktu tidur yang kurang, tapi itu tak akan berjalan efektif.

Ha-hari yang telah kita lalui dengan jam tidur yang kurang akan membuat memori menjadi tidak stabil.

Memori yang tidak stabil berubah menjadi stabil ketika kita tidur nyenyak. Tapi, itu tidak akan terjadi jika kesempatan untuk tidur nyenyak hilang pada hari yang sama.

Ahli saraf Leonie Kirszenblat juga mengatakan kita mampu mendapatkan kembali tidur karena sesuatu yang disebut "tekanan tidur".

Menurut Kirszenblat, tekanan tidur memberi tahu otak bahwa kita belum cukup tidur, yang kemudian dapat menyebabkan perubahan fisiologis.

Tapi, Kirszenblat mengatakan kurang tidur akan berdampak pada daya ingat meski kita tidur lebih lama di akhir pekan.

"Tidur juga membantu mengeluarkan protein beracun yang terkait dengan gangguan neurodegeneratif," kata Kirszenblat.

Baca juga: Merasa Gelisah dan Depresi? Mungkin Anda Kurang Tidur

Siobhan Banks, selaku peneliti tidur, sependapat dengan hal ini. Menurutnya, semakin sering kita kurang tidur, semakin sulit perbaikan memori terjadi.

Peneliti tidur Gemma Paech dan psikolog Melinda Jackson juga berpendapat 'menebus' waktu tidur yang kurang tidak semudah membatalkan rencana akhir pekan hanya untuk mengganti tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com