Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2018, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Prosedur operasi plastik untuk mendapatkan wajah yang kencang kini makin tersaingi oleh peremajaan tanpa pisau bedah oleh dokter estetika.

Prosedur estetika seperti suntik filler, botoxs, atau tanam benang, menjadi pilihan utama para wanita. Peralatan yang canggih juga membuat prosedur ini minim down time namun bisa memberi hasil instan.

Menurut dr.Olivia Ong, prosedur estetika semakin maju, namun hasil akhirnya bisa bervariasi tergantung pada kemampuan dokter.

"Pemilihan terapi yang tepat, alat, serta dokter, akan menentukan hasil akhirnya. Dokter ibarat orang yang memegang senjatanya," katanya dalam acara temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.

Olivia menambahkan, kedokteran estetika adalah ilmu yang spesial karena selain pintar, mereka juga perlu memiliki jiwa seni.

"Pada akhirnya mereka bisa menyalurkan seni tersebut pada obyek hidup, yakni wajah dan tubuh seseorang," kata pendiri Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) ini.

Baca juga: Pengaruh Penuaan Tak Cuma Terjadi di Kulit

Seni meremajakan wajah, menurut Olivia, akan memberi hasil yang optimal jika dokter yang mengerjakan memiliki kemampuan analisa yang tajam.

"Dengan begitu indikasi terapi yang diberikan juga sesuai dan efektif, jadi tidak perlu banyak-banyak prosedurnya dan hasilnya lebih lama," ujarnya.

Saat ini prosedur estetika sudah menjadi kebutuhan bagi orang yang ingin tampil selalu muda. Klinik estetika pun terus berkembang dan semakin mudah ditemui.

Menurut Olivia, hal itu juga menandakan kedokteran estetika di tanah air tidak kalah dengan di luar negeri.

"Indonesia telah mampu bersaing dalam tiga hal; klinik estetika dengan teknologi canggih, kemampuan dokter yang mumpuni, serta profesionalisme tinggi," ujarnya.

Klinik JAC termasuk dalam klinik estetika yang sering mendapat penghargaan. Tahun ini, klinik ini kembali meraih penghargaan internasional sebagai klinik dengan pasien perawatan ultherapi terbanyak se-Indonesia dari Merz Institute.

"Prestasi ini mengulangi prestasi yang sama di tahun 2017.
Capaian berturut-turut ini menunjukkan, bahwa JAC telah memperoleh tingkat kepercayaan tersendiri dari para pasien," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com