Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Makanan Bervariasi Cenderung Meningkatkan Asupan Kalori

Kompas.com - 23/08/2018, 07:21 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kita mungkin sering mendapatkan saran pola makan dengan nutrisi lengkap. Misalnya, dengan menyertakan buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein ke dalam porsi makan, serta membatasi asupan gula, garam dan lemak.

Untuk mendapatkan nutrisi selengkap-lengkapnya, beberapa orang kemudian makan berbagai makanan. Banyak yang menyebut, semakin banyak variasi makanan yang kita konsumsi, makin baik pula karena ada berbagai nutrisi di dalamnya.

Namun, sebuah studi terbaru yang ditinjau oleh Asosiasi Jantung Indonesia menemukan, mengkonsumsi makanan yang variatif setiap harinya bisa meningkatkan risiko obesitas.

Studi tersebut dipublikasikan pada jurnal Circulation.

Penulis utama studi, Marcia C. de Oliveira Otto, PhD menjelaskan, ketika kita mengkonsumsi makanan yang beragam, kita cenderung mengasup makanan sehat dan tidak sehat dengan porsi yang lebih besar.

"Ketika dikombinasikan, pola makan tersebut bisa meningkatkan konsumsi makan dan obesitas," kata Otto.

Baca juga: Obsesi Makanan Sehat Bisa Datangkan Bencana

Para peneliti mempelajari studi-studi pola makan yang dipublikasikan antara tahun 2000 dan 2017. Kemudian mereka menyimpulkan bahwa tidak ada bukti pola makan yang variatif akan mendukung berat badan yang sehat serta manfaat makan yang lebih optimal.

Faktanya, memenuhi piring dengan makanan yang bervariasi justru bisa merugikan bila kita tidak mengatur jenis makanannya.

"Jumlah makanan tidak sehat yang banyak bisa menggantikan peran makanan sehat pada piring," ujarnya.

Beberapa studi bahkan menyebutkan, variasi pola makan erat kaitannya dengan mengkonsumsi lebih banyak kalori, pola makan yang buruk dan penambahan berat badan pada orang dewasa.

Pasalnya, variasi makanan bisa membuat orang berpikir boleh makan apapun, termasuk makanan yang tergolong tidak sehat. Nah, makanan yang tidak sehat --misalnya mengandung gula berlebih-- ini bisa menghilangkan manfaat makanan sehat.

Hal itu juga membuat kita mengkonsumsi kalori berlebihan.

Baca juga: Panduan Diet 2000 Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Otto menegaskan, bukan berarti pola makan bervariasi buruk. Namun, kita perlu memperhatikan pilihan makanan yang kita pilih.

Pilihlah opsi makanan sehat yang sesuai dan usahakan rutin mengkonsumsinya. Hal itu lebih baik dalam membantu orang mempertahankan berat badan sehat, ketimbang memilih variasi makanan yang banyak namun menyertakan makanan tidak sehat. Seperti donat, keripik kentang, kentang goreng, dan cheese burger.

Lalu, jenis makanan apa yang terbaik?

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com