Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Gempa Lombok: Bukan Sekadar Retaknya Jalanan dan Runtuhnya Rumah

Kompas.com - 24/08/2018, 07:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketika kami kembalikan lagi budaya mengasuh anak dengan pola makan yang benar mulai dari memilih, meracik, dan mengolah bahan pasar, para ibu heran bahwa anaknya ternyata mampu makan dengan lahap.

Jagung yang justru tadinya menjadi makanan ternak, bisa mereka hargai sebagai pangan manusia dalam bentuk jagung rebus hingga bubur jagung untuk bayinya dalam rupa menu 4 bintang.

Merupakan suatu perjuangan bagi seorang ibu di desa, untuk belajar memberi makan anak-anaknya dengan benar, sekaligus belajar menyadari apa yang tertulis dalam label dan makna bahan campuran dalam makanan kemasan anak-anak mereka.

Aksi heroik petugas kesehatan dalam kondisi gempa, bukan sekadar mengoperasikan tenda darurat untuk menangani patah tulang atau mengatasi penyakit yang sudah terlanjur datang.

Aksi penyelamatan yang sesungguhnya, justru saat kita semua mencegah terjadinya masalah kesehatan di hari depan sebagai dampak kondisi bencana.

Baca juga: Countercyclical-nya Kesehatan Itu Upaya Promotif dan Preventif

Saya tidak menampik, bahwa makanan instan dan kemasan adalah alternatif terbaik di saat bencana, ketika dapur umum belum berdiri dan pasar belum menggeliat.

Tapi di Indonesia, justru anomali muncul saat orangtua terpapar dengan kepraktisan dalam kondisi bencana dan berlanjut sebagai “pembelajaran baru” ketika situasi sudah kembali normal.

Dan itulah yang harus dicegah – karena asupan di saat bencana tentu tidak bisa dijadikan kebenaran asupan pangan untuk tumbuh kembang optimal.

Semoga dapur umum untuk pangan bayi, suatu hari menjadi standar prosedur operasional di semua dapur umum saat bencana.

Kesetiakawanan nasional kita sedang diuji, saat retak dan runtuhnya tembok bisa dibangun kembali – tapi begitu tumbuh kembang anak retak di saat-saat kritis, maka tidak akan adalagi kesempatan untuk mengulangi perbaikan, apalagi mengejarnya.

Barangkali bencana Lombok adalah petunjuk, saat kita mencari jawab untuk pencegahan stunting yang sesungguhnya.

 Baca juga: Gizi, Vaksinasi, Edukasi: Tiga Pilar Membangun Generasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com