Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2018, 12:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang terbangun di malam hari karena mengalami kram kaki yang tiba-tiba. Jika kamu mengalaminya, maka kamu tidak sendirian.

Menurut studi American Family Physician pada 2012, 60 persen orang dewasa di negara tersebut mengalami kram kaki di malam hari.

Kram ini biasa terjadi di bagian kaki hingga betis dan juga bisa menyerang otot hamstring.

Menurut studi BMC Family Practice pada 2017, kram ini bahkan akan semakin biasa terjadi di atas usia 50 tahun.

Meskipun banyak orang yang mengalaminya, masih belum bisa ditemukan pengobatan yang jelas untuk kram ini.

"Kamu akan menemukan banyak sekali opini, tapi faktanya, tidak ada yang benar-benar tahu mengapa kram tersebut bisa terjadi," kata associate professor Ilmu Kesehatan Keluarga di Universitas Alberta, Scott Garrison, M.D., Ph.D. Garrison yang sebelumnya telah banyak mempublikasikan studi tentang kram kaki di malam hari.

Setidaknya ada 5 kemungkinan penyebab kram kaki di malam hari tersebut. Mungkin saja  salah satunya adalah penyebab dari kram yang selama ini kamu rasakan.

1. Kurangnya peregangan otot

Beberapa peneliti menyalahkan pola hidup masa kini. Para pendahulu kita dianggap menghabiskan banyak waktu untuk melakukan squat, gerakan peregangan otot tendon pada kaki.

Ada pula sejumlah bukti bahwa kebiasaan duduk atau berdiam diri di suatu tempat bisa mengurangi panjang dan kelenturan otot tendon, yang akan menyebabkan kram.

2. Salah posisi tidur

Sejumlah pakar lainnya mengamati, ketika kita berbaring dengan posisi tengkurap, kaki akan cenderung berada pada posisi “plantar flexion”.

Posisi plantar flexion adalah ketika jari-jari kaki menjauh dari kita, hal ini dinilai bisa memendekkan otot betis.

Ketika kaki berada pada posisi tersebut dalam waktu lama, gerakan sekecil apapun bisa memicu kram.

Tidurlah dengan posisi menyamping, jari kaki netral.

Baca juga: Posisi Tidur Terbaik untuk Kesehatan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com