Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Puasa Intermiten yang Diklaim Efektif Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 10/09/2018, 19:35 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Berbicara mengenai berat badan, semua orang pasti ingin punya berat badan ideal. Karenanya berbagai jenis diet pun dicoba.

Nah, dari berbagai pola diet yang ada, puasa intermiten dianggap salah satu yang efektif untuk mengusir lemak di tubuh.

Di lain pihak, beberapa ahli sepakat sarapan adalah hal penting untuk memulai hari dengan maksimal.

Dengan tak melewatkan sarapan, tubuh bisa tetap memiliki energi tanpa merasakan lapar hingga tiba waktunya makan siang.

Bahkan, pakar kesehatan percaya jika melewatkan sarapan justru akan menambah berat badan.

Lantas, apakah puasa intermiten ini benar-benar efektif untuk menurunkan berat badan?

Untuk mengetahui jawabannya, kita harus mengenal lebih dalam mengenai puasa intermiten ini.

Puasa intermiten merupakan pengaturan pola makan yang menerapkan siklus puasa, alias makan hanya di jangka waktu tertentu dalam sehari. Program ini tidak meminta kita untuk menghindari atau mengonsumsi makanan khusus.

Ada beberapa jenis puasa intermiten, yang semuanya menerapkan prinsip untuk memperpanjang 'puasa' alami tubuh, yang terjadi saat kita tidur.

Namun, cara paling populer dari pola diet ini adalah melewatkan sarapan, dan mulai mengonsumsi makanan pada jam 12 siang, serta menutup sesi makan pada jam delapan malam.

Ini berarti, kita berpuasa selama 16 jam setiap hari dan membatasi waktu makan kita dalam jeda delapan jam.

Oleh karenanya, metode ini juga kerap disebut dengan metode diet '16/8'. Selama periode puasa, kita tidak boleh mengonsumsi makanan apapun.

Tapi, kita bisa mengonsumsi minuman, seperti air, teh, kopi dan minuman lainnya yang tak mengandung kalori.

Baca juga: Mau Sehat Selama Puasa? Ini 5 Kebiasaan yang Harus Dilakukan

Kita juga bisa mengonsumsi suplemen dan vitamin, asalkan tak mengandung kalori.

Beberapa bentuk puasa intermiten memperbolehkan kita mengonsumsi makanan rendah kalori selama periode puasa. Tapi, sebagian besar metode ini menyarankan kita untuk menghindarinya.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com