Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2018, 19:19 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit bisa datang kapan pun dan di manapun, termasuk saat kita bepergian.

Terutama saat bepergian dengan pesawat, penyakit sangat mudah menjangkiti kita. Banyak orang sering menyalahkan udara di pesawat ketika mereka jatuh sakit saat bepergian.

Namun, riset terbaru menemukan kenyataan yang sebaliknya. Riset yang diterbitkan dalam jurnal BMC Infectious Diseases ini menemukan jumlah virus tertinggi di bandara terdapat pada  baki 'X-Ray' sistem keamaan.

Dilansir dari Standard, riset dilakukan oleh peneliti dari University of Nottingham di bawah naungan Institut Nasional untuk Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia.

Riset dilakukan dengan meneliti permukaan yanng sering disentuh di bandara Helsinki-Vantaa, Finlandia.

Penelitian dilakukan selama musim dingin 2016 untuk mencari jejak virus yang mempengaruhi sistem pernapasan.

Para peneliti menemukan adanya virus pada 10 persen dari permukaan baki yang diuji, termasuk rhinovirus yang menyebabkan flu biasa, dan virus Influenza A.

Baki plastik, di mana penumpang diminta untuk meletakkan sepatu dan barang bawaan mereka sebelum melewati mesin 'x-ray', ditemukan sebagai tempat yang memiliki kuman tertinggi.

Tempat lain yang harus diwaspadai adalah mesin chip dan pin, tangga pesawat, konter kontrol paspor dan area bermain anak-anak. Semua tempat tersebut terdekteksi mengandung virus.

Pemimpin riset menyarankan kita untuk mencuci tangan dan berhati-hati ketika batuk demi mengendalikan penyebaran infeksi di daerah ramai seperti bandara.

"Kita dapat membantu meminimalkan penularan dengan mencuci tangan secara higienis dan menggunakan sapu tangan, tisu atau lengan baju saat batuk," papar Jonathan Van Tam, profesor perlindungan kesehatan.

Menurutnya, ini cara sederhana yang dapat membantu mencegah wabah penyakit pandemi, terutama saat kita berada di tempat ramai seperti bandara.

Seperti yang kita ketahui, bandara dikunjungi banyak orang yang berasal dan akan menuju berbagai belahan dunia.

Otomatis, ini menyebabkan tempat tersebut rawan akan bakteri dan virus penyebab penyakit.

Ahli virologi dari Institut Nasional Finlandia, Niina Ikonen, mengatakan adanya mikroba di lingkungan bandara belum diselidiki sebelumnya.

Baca juga: 5 Rahasia Menjaga Berat Badan Tetap Stabil Saat Liburan

"Hasil riset ini juga memberikan ide-ide baru untuk perbaikan teknis dalam desain dan perbaikan bandara," tambahnya.

Riset sebelumnya menunjukkan jika mikroba dapat bertahan hidup di permukaan selama beberapa hari.

Jadi, demi kesehatan, jangan lupa mengantongi hand sanitiser  ketika bepergian dengan pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com