Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2018, 19:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Hampir sepekan sudah sejak peristiwa gempa dan tsunami melanda Kota Palu dan Kota Donggala, Sulawesi Tengaj, yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018.

Peristiwa ini mengakibatkan 65.733 rumah rusak parah dan saat ini tercatat sebanyak 1.407 orang meninggal dunia.

Menanggapi dampak yang terjadi begitu besar, pihak Kementerian Sosial (Kemensos) dan Dinas Sosial (Dinsos) Sekretariat Bersama Perlindungan Anak Sulawesi Tengah mencoba membantu mempertemukan anak-anak yang terpisah dari keluarganya.

Penanggung Jawab Media Center Kemensos Bidang Penanganan Gempa Tsunami Palu-Donggala, Adhy Karyono menyerukan kepada masyarakat untuk melaporkan pekerja sosial dari Kemensos/Dinsos, relawan lembaga swadaya masyarakat yang terpercaya, dan relawan Palang Merah Indonesia.

Kemudian, masyarakat juga diminta melindungi seorang anak, jika mereka menemukan anak sebatang kara atau tidak bersama orangtua, keluarga, dan orang dewasa yang biasa mengasuhnya.

"Sekretariat bersama (sekber) secara rutin melakukan rapat koordinasi, di samping rutin menerima pengaduan dan mendampingi anak-anak di sekitar Sekber," ujar Adhy Karyono saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Evakuasi Korban Gempa di Hotel Mercure, Basarnas Terkendala Penerangan

Tak hanya itu, pihak Kemensos dan Dinsos juga melakukan kegiatan layanan dukungan psikososial (LDP) anak dan trauma healing.

"Kegiatan LDP ini juga menggerakan orang untuk melacak orang melalui assesment, seperti mengenali ciri-ciri dan kebiasaan orang tersebut untuk memudahkan pencarian," ujar Adhy.

Kemudian, Kemensos memiliki Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) di setiap kota untuk memudahkan pencarian anak yang hilang dan juga bekerja sama dengan pihak kepolisian.

"Jika anak sudah ketemu, nantinya akan dibawa ke shelter-shelter yang dimiliki Kemensos atau Dinsos dan secepatnya dilakukan penyatuan kembali dengan keluarganya," ujar Adhy.

Sementara, menurut laporan dari Sakti Peksos Anak Kemensos, Ramadhani Sri Handayani mengungkapkan, hingga saat ini ada delapan anak yang dilaporkan terpisah dari orangtua di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Data yang masuk di posko Sekber Perlindungan Anak ada 8 anak," ujar Ramadhani pada Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Gempa Lombok: Bukan Sekadar Retaknya Jalanan dan Runtuhnya Rumah

Ramadhani mengatakan, Posko Sekber Perlindungan Anak hanya ada satu yang terlatak di Dinsos Provinsi Sulawesi Tengah.

Adapun pihak Kemensos dan Dinsos mengimbau adik-adik yang terpisah dari keluarganya untuk tidak panik dan berhati-hati dengan orang tak dikenal, termasuk orang yang mengaku mengenal orangtua mereka.

Imbauan lainnya yakni adik-adik sebaiknya menghubungi pekerja sosial dari Kemensos dan Dinsos, relawan lembaga swadaya masyarakat yang terpercaya, dan relawan Palang Merah Indonesia.

...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com