Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2018, 10:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Disiplin, semangat, dan dedikasi adalah hal mutlak yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

Namun, riset terbaru mengungkapkan rahasia untuk menjadi pribadi yang sukses -khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang wirausaha atau entrepreneur.

Riset yang diterbitkan dalam Jurnal European Economic Review, menemukan, sikap optimisme menyebabkan orang-orang rentan mengalami kegagalan karena tujuan yang tak realistis.

Nah, mereka yang memiliki sikap pesimisme justru mengalami hal yang sebaliknya.

Temuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa hanya 50 persen dari pebisnis di Inggris yang bertahan selama lima tahun pertama.

Baca juga: Tips Membesarkan Anak Menjadi Seorang yang Optimistis

Dalam riset ini, peneliti memeriksa data dari British Household Panel Study yang melakukan penelitian selama 18 tahun.

Peserta dalam riset tersebut berjumlah 618 dengan profesi wiraswasta. Mereka diminta meramalkan pendapatan untuk tahun berikutnya, dan membandingkannya dengan penghasilan sebenarnya.

Prediksi peserta dibuat sebelum mereka menjadi wiraswasta, atau saat masih menjadi karyawan, dan belum memasuki dunia kewirausahaan.

Dengan mengukur kesenjangan rata-rata antara perkiraan dan realisasi, peneliti mengukur tingkat optimisme peserta.

Mereka menemukan responden yang pesimistis alias yang perkiraannya tidak sesuai dengan realisasi, memperoleh 30 persen lebih banyak daripada mereka yang optimistis.

Dalam struktur masyarakat, kata salah satu peneliti Dr Chris Dawson, manusia memiliki optimisme dan pemikiran kewirausahaan.

Tapi, ketika keduanya digabungkan, apa yang diharapkan justru tak terjadi.

"Pesimisme secara umum mungkin dilihat sebagai hal negatif, tetapi itu bisa melindungi manusia untuk mengambil proyek dengan risiko yang buruk," tambah dia.

Baca juga: 10 Ciri Wanita Sukses, Kamu Punya Salah Satunya?

Namun, itu tidak berarti semua pengusaha tak bisa memiliki cita-cita yang tinggi.

David de Meza, peneliti dari London School of Economic menjelaskan, definisi pesimisme dan optimisme berbeda dari pengertian yang digunakan dalam riset psikologi. Sebagian besar lebih mengunggulkan sikap optimistis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com