Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepaskan Ikan dari Kail Pancing Bisa Membuatnya Sulit Makan

Kompas.com - 12/10/2018, 17:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Menangkap ikan untuk menjadi santapan merupakan sesuatu yang sudah umum dilakukan sejak dulu. Namun memancing ikan, yang kemudian dilepaskan lagi adalah hal baru. 

Para pemancing memiliki aturan ketat untuk melepaskan kembali ikan agar memastikan populasi ikan tetap terjaga.

Tapi, benarkah itu cara yang benar dan baik bagi ikan?

Laman New York Post mengungkapkan, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology menemukan, tindakan sederhana menangkap dengan alat pancing memiliki risiko kematian pada ikan, sekali pun melepaskan kembali ke air.

Penelitian ini fokus pada kerusakan yang disebabkan oleh kail di mulut ikan yang tertangkap. Ketika terkena kail, jaringan di sekitar mulut ikan berisiko rusak, bahkan bisa sampai parah.

Ada kepercayaan yang menganggap kalau ikan tidak merasakan rasa sakit seperti manusia atau beberapa hewan lain, karena itu sering kali diputuskan untuk merobek bibir ikan. Namun, anggapan dan cara itu salah.

"Dengan menggunakan video kecepatan tinggi dan dinamika fluida komputasi (CFD), kami mencari tahu apakah luka di sekitar mulut yang disebabkan oleh kail memancing memiliki dampak negatif pada kemampaun ikan saat makan,” tulis para peneliti. “Hipotesis kami, ikan dengan luka mulut akan menunjukkan penurunan kemampuan makan.”

Hipotesis penelitian itu terbukti benar. 

Mekanisme mengisap yang dilakukan ikan untuk makan dan mengamankan mangsa akan terhambat oleh luka pada mulut yang disebabkan oleh kail. Ikan yang memiliki cedera karena kail, tidak terlalu gesit dalam mencari makan, sehingga berisiko pada keberlangsungan hidup.

"Cedera karena kail pancing berdampak pada kemampuan makan ikan setelah lepas kembali ke air,” ungkap para ilmuwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com