Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supaya Tetap Sehat, Baiknya Potong Rambut Sering-Sering atau Jarang?

Kompas.com - 16/10/2018, 05:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Memotong rambut biasanya menjadi aktivitas rutin yang dilakukan baik oleh pria maupun wanita. Selain untuk menghilangkan rambut-rambut kering dan bercabang, potong rambut dilakukan untuk merapikan penampilan.

Oleh sebab itu, kebiasaan potong rambut pada sebagian orang berbeda-beda. Ada yang sering tetapi ada juga yang sangat jarang. Namun, sebenarnya mana yang lebih sehat untuk rambut, potong rambut sering-sering atau jarang?

Baca juga: Benarkah Potong Rambut Bisa Percepat Pertumbuhan?

Apakah kamu tahu berapa jumlah rambut di kepala? Jumlahnya rata-rata sekitar 100.000 folikel. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, beberapa folikel berhenti memproduksi rambut. Ini ditandai dengan kerontokan rambut.

Menurut The American Academy of Dermatology, rata-rata rambut tumbuh sekitar 1,25 cm per bulannya. Jadi dalam setahun rambut tumbuh kurang lebih sepanjang 15 cm.

Biasanya cepat lambatnya pertumbuhan rambut bergantung pada:

  • Usia
  • Jenis rambut
  • Riwayat keturunan keluarga
  • Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
  • Kondisi kesehatan secara keseluruhan

Kemudian hal lain yang penting untuk diketahui yaitu fase pertumbuhan rambut. Rambut tumbuh dalam tiga tahap, yaitu:

  • Anagen: Fase pertumbuhan aktif rambut yang berlangsung 2 hingga 8 tahun.
  • Katagen: Fase transisi di mana rambut berhenti tumbuh, berlangsung selama 4 hingga 6 minggu.
  • Telogen: Fase istirahat di mana rambut mengalami kerontokan, bertahan selama 2 hingga 3 bulan.

Kulit kepala rata-rata memiliki 90 hingga 95 persen folikel rambut dalam fase anagen. Tandanya ada sekitar 5 hingga 10 persen rambut berada di fase telogen. Artinya dalam keadaan normal ada sekitar 100 hingga 150 helai rambut yang rontok setiap harinya.

Baca juga: Potong Rambut Saat Kering Atau Basah? Ini Jawabnya...

Sebaiknya potong rambut sering-sering atau jarang?

Dokter kulit dan spesialis rambut di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, dr. Melissa Piliang menyatakan bahwa memotong rambut secara teratur memang tidak membantu memanjangkan rambut, tetapi bisa membuat rambut lebih sehat.

Hal ini karena ujung rambut yang rusak bisa membuat rambut terlihat lebih tipis dan bisa menyebabkan kerusakan. Tak hanya itu, rambut rusak yang dibiarkan terlalu lama juga dapat mengurangi keindahan rambut.

Apalagi jika kamu memiliki rambut panjang, maka harus rutin memotongnya. Pasalnya, rambut panjang rentan mengalami kerusakan. Dengan memotongnya, hal ini bisa membantu menjaga rambut tetap kuat dan sehat.

Oleh karena itu, kita disarankan memotong rambut setidaknya tiga bulan sekali. Namun, jika merasa terlalu banyak bagian rambut yang rusak kita bisa memangkasnya lebih sering sekitar 6 hingga 8 minggu sekali.

Baca juga: Seberapa Sering Anda Harus Memotong Rambut?

Terlebih jika kamu memiliki rambut yang diwarnai, diluruskan, atau dikeriting maka perlu memerhatikan betul kondisinya. Pasalnya, rambut yang melalui proses kimiawi lebih rentan patah, kering, dan pecah-pecah. Untuk itu, segeralah memotong rambut jika rambut yang rusak sudah terlihat banyak dan mengganggu.

Sedangkan untuk rambut yang sehat, kita boleh saja tidak memotongnya terlalu sering. Potonglah rambut di waktu yang tepat dengan memerhatikan kondisinya.

Jika rambut sehat tetapi ingin mengganti model potongan maka bisa melakukannya setiap tiga bulan sekali sebagai waktu yang cukup ideal. Tidak terlalu sering dan juga tidak terlalu jarang.

Sementara bila ingin memanjangkan rambut, kamu tetap harus memotongnya secara rutin. Tidak perlu banyak-banyak, cukup meminta penata rambut untuk memotong ujung-ujung rambut yang rusak.

Hal ini dilakukan agar rambut terhindar dari kerusakan yang lebih parah dan tentu saja memaksimalkan potensi pertumbuhan rambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com