Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermatlah, Ikan yang Kita Santap Tak Selalu Menyehatkan...

Kompas.com - 15/11/2018, 15:44 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Polusi plastik turut mencemari makanan laut di dunia. Padahal, makanan laut, khususnya ikan, adalah salah satu sumber protein sehat yang biasa kita konsumsi.

Beberapa jenis ikan, seperti tuna dan salmon, adalah sumber omega 3 terbaik yang sangat penting bagi tubuh.

Kandungan EPA dan DHA-nya amat baik untuk jantung dan otak.

Sayangnya, sumber makanan yang baik itu kini berpotensi tercemar mikroplastik, dengan diameter lima milimeter atau kurang.

Baca juga: 90 Persen Garam di Dunia Mengandung Mikroplastik, Indonesia Tertinggi

Menurut seorang peneliti dari Roskilde University, potongan-potongan kecil itu terutama berasal dari barang-barang plastik yang telah dipecah oleh angin, gelombang, dan sinar matahari.

Peneliti yang fokus mempelajai polusi plastik itu mengatakan, beberapa mikroplastik juga berasal dari pelet plastik yang disebut "nurdles".

Mikroplastik itu juga ditemukan dalam microbeard atau butiran halus dari partikel kecil plastik yang ditemukan dalam produk kesehatan dan kecantikan.

Baca juga: Ikan Laut Favorit, Populasi Tuna Terancam

Tahun lalu, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan, lautan dunia mengandung 500 kali lebih banyak mikroplastik daripada jumlah bintang di galaksi.

Para peneliti juga menemukan partikel serupa di air tawar.

Temuan tersebut mencerminkan, ikan yang kita konsumsi mungkin pula telah terkontaminasi bahan kimia, seperti PCB dan logam berat yang beracun dari mikroplastik itu.

Laman Hello Sehat memberitakan, plastik dalam makanan tak bisa diurai dalam tubuh, hingga bisa mengganggu fungsi organ dalam tubuh.

Zat kimia yang terakumulasi di dalam tubuh juga merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tumbuhnya kanker.

Demi meminimalkan risiko ini, kita bisa memilih mengonsumsi ikan yang berukuran lebih kecil.

Baca juga: Ikan Sardin Bisa Jadi Sumber Omega-3

Cirino mengatakan plastik dan racun dapat memasuki rantai makanan.

“Jadi mengonsumsi hewan pemakan tanaman atau ganggang adalah pilihan lebih aman daripada mengonsumsi hewan pemangsa biota laut," ucap dia.

Meski kerang juga terancam polusi plastik, namun mahkluk laut ini lebih efisien dan mampu membersihkan dirinya sendiri dari polusi plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com