Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2018, 11:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kekurangan tak membatasi semangat Wuryanto Catur Nugroho alias Gucir untuk mengikuti ajang lari Borobudur Marathon 2018.

Pria yang telah menginjak usia separuh abad ini tak merasa minder, dan tetap percaya diri untuk memenangi kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.

Yah, Gucir memang tunawicara dan tunarungu. Bahkan, saat tim Kompas.com berbincang-bincang dengannya, ada sedikit kendala yang muncul.

Pria asal Magelang ini menggunakan bahasa isyarat dan tulisan untuk berkomunikasi sehari-hari. Namun, kekurangan baginya bukan berarti batasan untuk berprestasi.

"Bagi saya, lari itu untuk siapa saja. Bukan hanya untuk mereka yang terlahir normal," ungkap Gucir dengan bahasa tulisan.

Berlari tanpa sepatu

Layaknya para atlet yang sedang berjuang dalam perlombaan, para peserta dalam ajang ini juga melengkapi dirinya dengan atribut yang membuat mereka nyaman.

Salah satunya, -tentu saja, memakai sepatu khusus untuk berlari.

Baca juga: Pacer Disebar Untuk Motivasi Pelari Borobudur Marathon 2018

Namun, pria asli Magelang ini terbilang nekat. Ia justru mengikuti ajang yang telah mengantongi sertfikat International Association of Athletics Federation (IAAF) ini dengan bertelanjang kaki.

"Saya memang terbiasa ikut lomba lari tanpa memakai sepatu," aku Gucir yang ia selingi dengan bahasa isyarat.

Pria bertubuh tegap itu nampaknya merasa lebih nyaman berlari tanpa alas kaki. Bahkan, ia yang berkali-kali mengikuti berbagai perlombaan, mengaku tak pernah memakai sepatu.

Baginya, lari tanpa alas kaki justru lebih menyehatkan dan membuat otot kakinya lebih kuat.

"Sebenarnya, kemarin saya ke toko membeli sepatu. Tapi, saya lupa memakainya. Saya pelupa," akunya.

Gucir dan Yudi peserta Borobudur Marathon 2018 Gucir dan Yudi peserta Borobudur Marathon 2018

Menembus keterbatasan

Gucir bercerita, dia pernah memenangi medali emas dalam perlombaan lari di tahun 2000.

Pada momen itu, Gucir berhasil menaklukan rute sejauh 20 kilometer tanpa menggunakan alas kaki.

Tak hanya berlari, pria yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini juga hobi bersepeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com