Converse Kembali “Berlaga” di NBA

KOMPAS.com - Sebelum LeBron James mendapatkan kontrak besar-besaran dari Nike, dan sebelum Michael Jordan menciptakan kerajaan sepatu basket—ada label Converse di NBA. 

Converse begitu melegenda saat itu. Sepanjang tahun 1920-an dan 30-an, misalnya, para pemain basket menggandrungi Converse Chuck Taylors. Lalu sampai tahun 60-an, merek itu boleh dibilang menguasai pasar sepatu basket. 

Namun pada tahun 70-an, dilansir dari laman GQ, label seperti Nike, Puma, dan Adidas menyalip Converse dengan merilis sepatu yang lebih baik, ringan dan fleksibel.

Converse pun menghilang dari lapangan basket, dan lebih banyak dijumpai di jalanan dalam gaya streetwear.

Walau sukses di jalanan, rupanya Converse masih memiliki hati di dunia basket. Buktinya, setelah mengumumkan pensiun dari NBA pada 2012, Converse baru-baru ini siap berlaga kembali di NBA dengan merilis program bola basketnya.

Langkah pertama yang dilakukan Converse adalah menggandeng guard Washington Wizards Kelly Oubre Jr.

Dengan bergabungnya Oubre, Converse berharap akan membangkitkan program barunya, yang diposisikan untuk era NBA, di mana gaya sama pentingnya dengan kemampuan. 

Ketika gaya dan permainan bola basket semakin membaur satu sama lain, Converse percaya peluang bisnis besar ini sayang untuk dilewatkan. 

”Budaya basket sekarang menembus melalui semua dimensi yang pernah dilalui Converse, termasuk dari sisi gaya atau mode,” ungkap CMO Converse Sophie Bambuck kepada ESPN. 

Converse tak akan memoles Oubre di lapangan. Oubre hanya diminta memakai sepatu kets dari perusahaan induk Converse, Nike.

Sebaliknya, Converse akan mendandani outfit Oubre saat berada di luar lapangan. 

Meskipun Converse tidak akan memperkenalkan sepatu baru yang siap pakai di pertandingan untuk dikenakan Oubre, merek itu mengisyaratkan bahwa ia memiliki hal baru di musim semi mendatang. 

Converse juga mengakui kembalinya ke NBA tidak serta merta dilakukan dengan aksi pemasaran besar-besaran seperti yang dilakukan Puma dan New Balance.