Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sisi Budaya Rendang di Festival Nusantara Marandang

Kompas.com - 30/11/2018, 09:20 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Kelezatan rendang sudah banyak dikenal, bahkan masakan dari Sumatera Barat ini dinobatkan menjadi mekanan paling enak di dunia selama 4 tahun berturut-turut oleh CNN.

Menurut Kepala Badan Penghubung Provinsi Sumatera Barat, Andre Setiawan, rendang, atau sering disebut juga randang, bukan sekedar menu kuliner di meja makan.

"Randang sudah jadi bagian terdalam dari adat, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau sejak berabad silam," kata Andre dalam acara konferensi pers acara Nusantara Marandang di Jakarta (29/11/2018).

Sebagai makanan keadatan, jenis randang yang mencapai 400 jenis ini akan disesuaikan dengan fungsinya.

Misalnya saja, randang untuk acara batagak pangulu (penobatan penghulu) berbeda dengan randang acara sunatan. Randang untuk pesta biasa tentu juga berbeda dengan acara pernikahan.

Andre menjelaskan, randang sebenarnya bukan nama masakan, melainkan proses memasak daging dari gulai, kalio, hingga menjadi randang, yang sudah tidak ada airnya lagi.

Untuk memperkenalkan secara luas tentang nilai luhur, historis, dan budaya dari randang, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengadakan festival kuliner Nusantara Marandang.

Acara puncak festival tersebut akan diadakan tanggal 2 Desember 2018 di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta.

Konferensi pers festival kuliner Nusantara MarandangKOMPAS.com/Lusia Kus Anna Konferensi pers festival kuliner Nusantara Marandang
Pemilihan kota Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan, menurut Andre, agar gaungnya sampai kepada masyarakat nasional dan internasional.

"Rendang sudah jadi milik bersama masyarakat Indonesia. Saat ini di setiap daerah sudah mengadopsi randang sesuai kekhasan dan kearifan lokal masing-masing," ujarnya.

Ketua Tim Percepatan Belanja dan Kuliner Kementrian Pariwisata, Vita Datau, mengatakan, randang sudahmasuk dalam 5 makanan nasional melalui kongres dengan komunitas kuliner.

Selain randang, makanan nasional tersebut adalah nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado.

Mengenai banyaknya usulan masyarakat agar randang didaftarkan sebagai aset budaya milik Indonesia di UNESCO, menurut Vita, yang akan didaftarkan adalah proses memasaknya.

"Proses marandangnya itu yang bisa didaftarkan, sama seperti kimchi dari Korea, yang didaftarkan adalah proses pembuatannya," ujar Vita di acara yang sama.

Acara Nusantara Marandang, menurut Vita, bisa menjadi cara untuk semakin mempopulerkan randang sebagai masakan Indonesia.

"Acara ini bisa jadi ajang pembuktian bahwa tiap rumah tangga di Indonesia pernah masak randang. Nanti dari 34 provinsi akan masak randang bersama," katanya.

Di festival Nusantara Marandang, acara juga akan diisi dengan berbagai talkshow terkait sejarah dan filosofi randang, pencanganan resep standar pembuatan randang sesuai cita rasa Minangkabau.

Pengunjung juga bisa melihat kegiatan demo memasak berbahan dasar randang dari para chef dan selebriti berdarah Minang, yang disajikan secara tradisional dan modern.

Salah satu puncak acara adalah pemecahan rekor MURI berupa hasil kreasi memasak randang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com