Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Shane Tortilla, Sempat Diragukan Hingga Jadi Seniman Muda Sukses

Kompas.com - 06/12/2018, 10:22 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Kalau aku ikuti orangtua, mungkin sekarang aku sudah jadi lawyer," kata Shane Tiara atau yang dikenal dengan nama Shane Tortilla.

Shane tak begitu saja bisa sampai di posisinya hari ini sebagai seniman muda yang sudah cukup sukses dengan karya-karyanya.

Perjuangannya terbilang cukup berat. Diawali dengan keraguan kedua orangtuanya ketika ia berniat serius mendalami bidang seni.

"Orangtuaku agak ragu karena dulu papa sebetulnya juga pelukis lalu dia struggle, tidak menemukan jalannya, dan melihat aku ikuti ke situ, dia takut," ujar Shane ketika ditemui seusai kegiatan Beauty Beyond Rules by Make Over di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2018).

"Jadi bukan menolak, tapi ingin menjaga. Mereka takut anaknya enggak sukses dan struggle hidupnya."

Namun darah seniman itu rupanya mengalir deras dalam tubuhnya. Ia pun menepis keraguan dengan mendaftar di jurusan desain grafis.

Seniman muda Shane Tortilla.Instagram @shanetortilla Seniman muda Shane Tortilla.
Untuk mendalami desain grafis di bangku kuliah, ia membeli sendiri formulir pendaftarannya dan bekerja di sela kesibukan kuliah demi membiayai separuh biaya kuliahnya.

Pada semester dua kuliah, Shane bekerja sebagai comic artist dan berkeliling ke banyak tempat untuk mencari klien.

Gemar membaca komik dan menonton kartun membuatnya serius mendalami pop culture.

"Aku geek banget, mungkin sekarang enggak kelihatan. Aku dulu selalu nonton kartun, anime, baca komik. Sampai sekarang aku masih main game, mobile game masih main. Jadi sebenarnya dapat darimana (inspirasinya), dari anak-anak geek," tuturnya.

Saat ini, perempuan yang banyak memasukan karakter kartun pada karya seninya ini sudah bekerjasama dengan sejumlah brand besar dan juga punya sejumlah rencana kerjasama ke depan.

Jangka panjang, Shane mengaku ingin sekali bisa menorehkan prestasi pada skala internasional.

"Enggak ada spesific brand, tapi masuk internasional. Dari situ aku bisa bawa negara sendiri ke skala internasional," kata seniman mural dan grafis ini.

Meski sempat tak mendapat persetujuan orangtua untuk berkarir di bidang seni, Shane memilih tetap teguh di jalurnya saat ini.

Shane punya cara sendiri untuk menghadapi orang-orang yang meragukan mimpinya. Bagi banyak orang, bentuk dukungan mungkin menjadi semangat berkarya. Sebaliknya bagi Shane.

"Semua hal negatif yang membuat orang down, aku bikin jadi roda untuk aku serius. Tanpa adanya yang menentang, aku enggak ada boost. Bagi aku lebih mudah membuktikan kalau mereka salah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com