Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2018, 19:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang pergi ke dokter atau rumah sakit hanya ketika mau mengobati penyakit tertentu.

Padahal idealnya, tes kesehatan (medical check up) dilakukan secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan terbaru, sehingga penyakit bisa dicegah sejak dini.

Hasik riset AIA Healthy Living Index 2018 menemukan beberapa hal terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi kesehatan mereka.

Salah satu poin yang diungkap adalah kenaikan jumlah warga masyarakat yang menjalani medical check up.

Baca juga: 5 Tes Kesehatan untuk Deteksi Kelainan Jantung

Pada tahun 2016 angkanya hanya 34 persen, namun angka tersebut naik menjadi 49 persen di tahun 2018.

"52 persen dari mereka tidak melakukan medical check up karena merasa sehat."

Hal itu diungkapkan Head of Brand and Communication PT AIA Financial, Kathryn Monika Parapak di Elite Club, Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).

Head of Brand and Communication PT AIA Financial Kathryn Monika Parapak (kanan) ketika memaparkan AIA Healthy Living Index 2018 di Elite Club, Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Head of Brand and Communication PT AIA Financial Kathryn Monika Parapak (kanan) ketika memaparkan AIA Healthy Living Index 2018 di Elite Club, Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (6/12/2018).

Sementara, empat alasan lainnya adalah kendala biaya (49 persen), dan takut dengan hasil check up (26 persen).

Lalu, ada pula mereka membutuhkan banyak waktu (23 persen), dan yakin tidak memiliki risiko penyakit serius (10 persen).

Padahal, penyakit kritis kadang tidak menunjukkan gejala khusus, namun bisa mengakibatkan kematian. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung.

Selain akibat terhadap kesehatan, penyakit kritis juga berdampak pada kondisi keuangan, karena memerlukan biaya pengobatan yang tinggi.

Baca juga: Gagal Diterima Kerja karena Tes Kesehatan? Simak Tipsnya...

Dari sisi medis, seperti apa anjuran pelaksanaan medical check up?

"Dari sisi medis, memang medical check up disarankan setahun sekali terutama untuk orang-orang berusia di atas 40 tahun," kata dr. Raissa E. Djuanda M. Gizi, Sp.GK.

Namun, anjuran pelaksanaan medical check up juga bergantung pada kondisi kesehatan seseorang.

Mereka yang mengidap penyakit tertentu disarankan melakukan check up lebih sering, misalnya enam bulan sekali.

Ada pun jenis tes yang perlu diambil seperti cek darah di laboratorium untuk melihat beberapa hal, seperti hemoglobin, leukosit, gula darah, fungsi hati, fungsi ginjal, hingga kandungan urin.

"Biasanya ditambah juga dengan kolesterol dan asam urat," tutur Raissa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com