Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Pusing Saat Berdiri Terlalu Cepat, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 16/12/2018, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang pernah mengalami perasaan kepala seperti berputar-putar sesaat  berdiri terlalu cepat dari duduk?

Ya, berdiri terlalu cepat memang membuat kepala terasa pening. Namun, kita tak perlu terlalu mengkhawatirkannya.

Nadia Sutton, seorang ahli jantung intervensi mengatakan, tingkat bahaya rasa pening di kepala tergantung penyebabnya.

Dan, pusing setelah berdiri terlalu cepat berhubungan dengaan tekanan darah.

"Ketika kita berdiri, gravitasi ikut bermain, dan darah cenderung menyatu di bagian bawah tubuh," kata Dr Sutton.

Jadi, ketika kita berdiri terlalu cepat, kadang-kadang hipotensi ortostatik terjadi.

Baca juga: Pusing Saat Berhubungan Seks, Normalkah?

Hipotensi ortostatik merupakan tekanan darah ke bagian atas tubuh, terutama kepala, menurun ketika kita berdiri. Ini menyebabkan pusing atau pening.

"Biasanya, pembuluh darah di bagian atas tubuh mengencangkan atau menyempit ketika kita berdiri, agar tekanan darah tetap stabil ketika kita berdiri," kata dia.

Jika tekanan darah kita rendah saat kita mulai berdiri, kata Dr Sutton, kita mungkin cenderung mengalami gejala pusing ketika berdiri. Sebab, sirkulasi yang buruk ke kepala.

Namun, Dr. Sutton mengatakan ini biasanya terjadi dalam jangka pendek.

"Setelah pembuluh darah menyesuaikan diri untuk berdiri, gejala pusing akan hilang," kata dia lagi.

Menurut dia, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah, antara laiin dehidrasi, obat-obatan, kondisi jantung, dan masalah neurologis.

Nesochi Okeke-Igbokwe, dokter dan ahli kesehatan, menambahkan untuk beberapa orang, gejala ini bisa berkaitan dengan disfungsi baroreseptor.

Baca juga: Kenapa Penting Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal?

"Refleks baroreseptor membantu mengatur perubahan mendadak pada tekanan darah."

"Kegagalan disfungsi baroreseptor dapat berkontribusi untuk masalah hipotensi ortostatik berulang," kata Dr. Okeke-Igbokwe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com