Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Cara Efektif Memberi Donasi Bagi Korban Bencana

Kompas.com - 25/12/2018, 09:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kejadian tsunami di Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) mengejutkan banyak pihak serta menelan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Ketika bencana alam terjadi, banyak pihak tergerak untuk memberikan donasi.  Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar donasi yang kita berikan efektif dan bermanfaat bagi para korban bencana.

Dikutip dari laman Psychology Today ada tiga cara yang bisa kita lakukan agar donasi kita bisa secara efektif membantu para korban. Hal ini didasari beberapa riset psikologi

1. Uang, waktu dan tenaga

Banyak dari kita yang mungkin ingin berdonasi barang dan pangan kepada korban bencana. Padahal, uang tunai sebetulnya dianggap lebih efektif.

Hal berikutnya setelah uang adalah waktu dan tenaga. Memberikan barang-barang adalah opsi berikutnya.

Aturan efektivitas terpenting ketika memberi donasi ke daerah terdampal bencana adalah jika bisa membayar, donasikanlah uang. Jika tidak bisa, donasikan waktu dengan menjadi sukarelawan untuk kegiatan produktif yang membantu penanganan daerah bencana.

Baca juga: INFOGRAFIK: Tas Siaga Bencana, Persiapan di Saat Darurat

Ada dua alasan mengapa mendonasikan barang untuk korban bencana tidak disarankan:

- Masalah kecocokan. Misalnya ketika ada banyak sumbangan pakaian pria tetapi daerah terdampak bencana tersebut justru membutuhkan baju anak, maka sumbangan kita menjadi tidak efektif. Alih-alih membantu, barang sumbangan tersebut bisa jadi justru menambah beban mereka yang bekerja membantu penanganan bencana tersebut.

- Masalah logistik. Pada bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami, fasilitas distributor reguler bisa saja terganggu atau bahkan tak beroperasi. Padahal, kamu membutuhkannya untuk bisa disampaikan pada para korban. Hal ini bisa mengurangi nilai donasimu.

Meski mendonasikan uang menjadi bantuan yang sangat penting, namun kamu tak perlu memaksakan diri jika tidak mampu. Kamu bisa menyumbangkan waktu dan tenaga untuk ikut terjun membantu para korban di lapangan.

Suasana di salah satu villa yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana di salah satu villa yang porak poranda diterjang tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) data terkini korban hingga pukul 16.00 WIB, yaitu 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang belum ditemukan.
2. Jangan beri donasi sekaligus

Hal lainnya yang perlu diperhatikan agar donasi menjadi lebih efektif adalah dengan tidak memberikannya sekaligus, namun bertahap dalam periode yang cukup lama.

Idealnya, durasi donasi harus bisa bertahan selama masa pemulihan. Jika tidak, berikanlah bertahap dalam waktu selama mungkin.

Sebab, korban bencana butuh waktu lama untuk pulih. Ada beberapa kasus dimana donasi sudah diberikan di awal kemudian cadangannya menipis setelah beberapa minggu kemudian. Padahal, masa tersebut masih masuk masa pemulihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com