Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Berpikir Positif Bikin Olahraga Lari Lebih Mudah

Kompas.com - 07/01/2019, 13:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baseball Hall of Famer Yogi Berra pernah mengatakan, baseball itu 90 persen soal mental, sisanya baru fisik.

Percaya atau tidak, itu juga yang berlaku untuk lari. Baik baseball atau pun lari, keduanya sama-sama memiliki ragam tips and trik.

Namun, kalau kamu memvisualisasikan sesuatu dan mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu dapat melakukannya, mentalitas itu akan jauh lebih bermanfaat. Dan kini, penelitian terbaru dari Stanford University menegaskan hal tersebut.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior, para peneliti menguji variasi gen CREB1—yang memengaruhi kapasitas olahraga—dari 116 partisipan.

Setelah itu, para peserta melakukan tes treadmill untuk mengukur tingkat pembersihan penumpukan karbon dioksida (CO2) dari darah, serta kapasitas paru-paru. Dalam tes pertama para peneliti tidak memberi tahu peserta apa pun tentang gen CREB1 mereka.

Seminggu kemudian, para peserta kembali dan membaca laporan tes genetik individu yang dibuat khusus untuk mereka, bserta sebuah laporan yang menjelaskan efek yang dimiliki varian gen CREB1 terhadap kapasitas olahraga, daya tahan, betapa sulitnya latihan untuk mereka, serta seberapa panas yang mereka rasakan saat berolahraga.

Kendati para peneliti mengetahui status sebenarnya gen para partisipan, mereka secara acak memberi setiap orang risiko genetik yang tinggi untuk kapasitas olahraga yang buruk atau risiko genetik yang rendah.

Kemudian, para peneliti meminta peserta melakukan tes treadmill yang sama seperti yang mereka lakukan satu minggu sebelumnya, dengan catatan kali ini mereka mengetahui kapasitas daya tahannya.

Hasilnya jelas, dibandingkan dengan hasil mereka pada tes treadmill pertama, orang-orang yang diberitahu mereka memiliki varian gen yang terkait dengan kapasitas olahraga yang buruk menghilangkan CO2 kurang efisien dari darah mereka, kapasitas paru-paru pun turun 2 liter udara per menit dan mereka berhenti berlari 22 detik lebih cepat.

Namun, mereka yang berpikir memiliki daya tahan tinggi CREB1 berlari 47 detik lebih lama daripada tes sebelumnya. Mereka pun merasa panas dibandingkan dengan tes treadmill sebelumnya.

Meskipun salah satu varian CREB1 terkait dengan kapasitas latihan aerobik yang lebih buruk, "efek risiko genetik yang dirasakan"--dalam beberapa kasus--bahkan lebih besar dari efek aktual yang dirasakan gen ada pada partisipan.

Pikiran dan tubuh

Ilustrasi olahragawarrengoldswain Ilustrasi olahraga
Jadi apa sebenarnya hubungan antara pikiran dan tubuh? Menurut penulis utama, Brad Turnwald, hal itu tergantung bagaimana kamu memerhatikan dan menafsirkan informasi yang dimiliki.

"Informasi risiko genetik mungkin sangat kuat dalam membentuk hasil kinerja psikologis dan fisiologis karena orang cenderung menganggap gen sangat prediktif terhadap suatu hasil, dan mengecilkan pentingnya perilaku mereka sendiri," katanya.

Dengan kata lain, jika kamu berpikir memiliki varian gen CREB1 yang bertanggung jawab atas daya tahan buruk, itu justru dapat membuat kamu memikirkan betapa beratnya latihan dan lelah setiap kali berolahraga,

“Karena proses psikologis kita—termasuk pola pikir, harapan dan keyakinan—melakukan pembicaraan silang dengan sistem tubuh fisiologis, pola pikir baru ini secara mendasar dapat mengubah pengalaman dan bagaimana tubuh berfungsi dalam situasi ketika kita memikirkan risiko genetik,” Turnwald kata.

Intinya, bahkan hanya dengan berpikir bahwa kamu memiliki kebugaran yang buruk—katakanlah, kamu selalu kewalahan bersaing dengan teman-teman lari, atau berasal dari keluarga yang tidak atletis—justru dapat membuat kinerja kamu memburuk.

Oleh karena itu, kurangi fokus pada potensi genetik, alihkan pada sesuatu yang dapat meningkatkan kebugaran. 

Ada beberapa strategi yang dapat kamu coba untuk meningkatkan pola pikir dan kinerja. Kamu bisa memiliki kalimat atau kata-kata penyemangat sendiri, seperti mencapai tujuan tertentu. Setiap orang memiliki kalimat berbeda, dan kamu harus menemukan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com