Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencintai Tubuh Sendiri Lebih dari Cuma Percaya Diri

Kompas.com - 09/01/2019, 17:38 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber allure.com

KOMPAS.com - Memiliki rasa puas dan bangga pada tubuh sendiri memang tidak semudah teori. Siapa pun kamu, kemungkinan besar kamu juga tak terlalu puas melihat beberapa titik bagian tubuh.

Kamu juga mungkin pernah merasa tidak adil ketika melihat foto orang lain di media sosial yang dianggap sempurna.

Sebenarnya hal itu tidak mengherankan. Sejak kecil kita sudah terpapar oleh gambaran "tubuh ideal" versi iklan, majalah, atau televisi. Mitos tubuh ideal itu adalah yang langsing, berkulit terang, kencang, dan masih banyak lagi.

Padahal tidak ada satu definisi cantik dan kesempurnaan pun tidak pernah ada.

Seperti halnya kulit dan rambut, tidak ada dua tubuh yang sama persis. Kita terlahir dengan berbagai bentuk tubuh dan ukuran, punya kemampuan yang berbeda-beda, dan tidak ada satu bentuk tubuh yang lebih ideal dibanding yang lain.

Ini sebabnya mengapa kita perlu memiliki sikap body positivity.

Secara umum body positivity bisa dimaknai penerimaan tubuh beserta segala perubahan bentuk, ukuran, dan kemampuannya, yang terjadi seiring usia.

Body positivity juga mengajak kita untuk memahami bahwa setiap orang layak mendapat respek (dari diri sendiri dan orang lain), apa pun bentuk fisiknya.

Inti dari body positivity adalah menerima, mencintai, dan menghargai apa pun kondisi tubuh. Kita perlu merasa nyaman dengan tubuh kita sendiri.

Memiliki stretch mark, selulit, lemak perut, atau "kekurangan" lain, tidak perlu membuat kita malu dan rendah diri.

Tentu kita juga perlu memahami bahwa ada saatnya kita merasa kurang percaya diri. Ini wajar, karena tidak ada orang yang bisa bahagia dan punya kepercayaan diri yang tinggi setiap saat.

Yang terpenting, kita tetap menerima bentuk tubuh, bahkan pada titik yang rendah.

Bila ingin memperbaiki kondisi fisik, lakukanlah atas alasan kesehatan, bukan karena merasa terintimidasi oleh penampilan orang di sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com