Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Mimpi Desainer Disabilitas Rahmat Hidayat Mulai Terkabul...

Kompas.com - 11/01/2019, 08:38 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2018 awal bulan Desember lalu di Bekasi, desainer disabilitas asal Bandung Barat, Rahmat Hidayat, tidak hanya disapa Presiden Joko Widodo.

Pemuda yang memiliki kelainan pada kedua kaki dan tangannya itu pun sempat disapa oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Waktu itu Pak Ridwan Kamil nanya, Rahmat Hidayat ya? Sudah ada yang telepon dari perusahaan Zoya?” kata Rahmat meniru kalimat Emil -begitu Ridwan Kamil biasa disapa.

Zoya adalah merek busana muslim yang didirikan sejak tahun 2005, dengan sasaran pasar bagi kalangan menengah.

Namun saat itu, Rahmat memang belum mendapatkan telepon dari Zoya. Mendengar jawaban itu, Emil meminta Rahmat untuk menunggu.

Baca juga: Rahmat Terjaga 4 Jam di Tengah Malam, demi Desain Batik untuk Jokowi

“Katanya pengen kerja ya? Tunggu ditelepon (Zoya) ya,” ucap Emil.

Sejak merintis jalan menjadi desainer karena inspirasi dari drama Korea di tahun 2012 lalu, Rahmat mulai menjual karya-karyanya.

Dia menjual rancangannya seharga Rp 50.000, dan baru belakangan ini dia menaikkannya menjadi Rp 100.000 per desain.

Dari beragam karyanya, kebanyakan pelanggan meminta dibuatkan rancangan busana Muslim. Tak heran jika di bulan Ramadhan dia kerap kebanjiran order.

Baca juga: Gara-gara Drama Korea, Kini Rahmat Jual Desain Baju ke Artis...

Beberapa hari setelah acara di Bekasi tersebut, pendiri PT Shafco Multi Trading yang memayungi brand Zoya, Shafira, Mezora, serta Encyclo, Feny Mustafa mengontak Rahmat.

“Ini Aa Rahmat? Saya tahu Aa Rahmat dari Bu Atalia (istri Ridwan Kamil),” begitu kalimat Feny, seperti ditirukan Rahmat dalam perbincangan dengan Kompas.com.

Dalam obrolan singkat di telepon, Feny meminta Rahmat untuk datang ke kantornya.

Feny mengirim mobil dan sopir untuk menjemput Rahmat di rumahnya yang berjarak 30 kilometer dari Kota Bandung.

Pertemuan antara Rahmat dan Feny pun berlangsung. Feny melihat desain Rahmat dan menanyakan apa keinginan dan mimpi Rahmat.

Rahmat mengaku ingin belajar lebih dalam soal fesyen. Keinginan pemuda itu pun langsung dikabulkan Feny.

Baca juga: Gadaikan Sawah demi Bertemu Ivan Gunawan...

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com