KOMPAS.com - Meskipun terlihat serupa, kelelahan kronis berbeda dari rasa lelah sementara atau hanya merasakan sedikit lelah.
Kelelahan normal biasanya akan hilang seiring berjalannya waktu, dengan istirahat. Namun, tidak demikian dengan kelelahan kronis.
Meski begitu, bukan berarti kelelahan kronis tidak bisa dihilangkan atau dikelola.
Seperti apa kelelahan kronis?
Menurut Very Well Health, kelelahan kronis dideskripsikan sebagai gejala kelelahan atau kurang energi yang terjadi selama lebih dari enam bulan.
Kondisi ini biasanya merupakan gejala dari suatu masalah kesehatan yang lebih besar.
Seharusnya tidak sulit untuk membedakan kelelahan kronis dengan kelelahan biasa.
Baca juga: Minum Ayam Bisa Atasi Kelelahan Para Pekerja Muda
Sebab, gejala ini merupakan komplikasi yang membuat penderitanya kelelahan luar biasa, dan tidak bisa dijelaskan atas dasar kondisi medis apa pun.
Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah lewat pemeriksaan medis.
Namun, ada beberapa gejala yang bisa dikenali, seperti dilansir laman Insider.
Pakar kesehatan dan ilmuwan kiropraktik Dr. Kevin Kinney menjelaskan, meskipun ada banyak hal yang bisa menyebabkan tidur terganggu, namun kelelahan kronis bisa dikaitkan dengan gangguan tersebut.
Jika kelelahan normal berkaitan dengan jam istirahat dan tidur, kelelahan kronis memiliki karakter non-restoratif dan seringkali membuat tidur terganggu.
"Mereka yang mengalami kelelahan kronis akan merasa sangat kelelahan ketika bangun keesokan harinya," kata Kinney.
Kelelahan kronis juga bisa ditunjukkan berupa gejala fisik. Seperti memar dan nodus limfa yang melunak, sakit tenggorokan, hingga nyeri sendi.
Baca juga: Tanda-tanda Terjadi Pengapuran Sendi
Kinney menjelaskan, sebuah studi menunjukkan keterkaitan kelelahan kronis dengan produksi senyawa kimia penyebab peradangan oleh sistem imun.