Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2019, 10:11 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak sedikit orang yang merasa mengantuk setelah makan sarapan. Banyak yang menyimpulkan penyebabnya adalah karena perut terlalu kenyang.

Padahal, rasa kantuk yang muncul setelah makan sarapan punya alasan yang lebih mendalam.

Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Prof Ali Khomsan, MS menjelaskan, rasa mengantuk setelah makan justru kebanyakan dialami mereka yang sering tidak sarapan.

"Orang orang yang mengalami itu (ngantuk), sering kali dia sudah lama tidak sarapan artinya ketika dia mencoba sarapan perutnya berontak karena penyesuaian," kata Ali pada dalam acara kick off Koko Olimpiade 2019 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Namun, kurang sarapan juga bisa menimbulkan kantuk. Penyebabnya adalah kurangnya glukosa yang masuk ke dalam tubuh.

Padahal, otak memerlukan glukosa dan oksigen untuk bekerja secara optimal.

"Jadi ketika glukosa tidak ada akan ngantuk, ketika oksigen kurang juga ngantuk," tuturnya.

Baca juga: Anak yang Rutin Sarapan Sehat Lebih Cemerlang di Sekolah

Namun, rasa kantuk yang muncul setelah sarapan juga bisa disebabkan menu sarapan yang terlalu berat.

Dalam proses pencernaan karbohidrat diperlukan oksigen. Ketika tubuh menggunakan oksigen terlalu banyak untuk mencerna makanan, otak mengalami defisit oksigen.

Maka, agar kantuk tidak muncul, sebaiknya usahakan untuk makan sarapan dengan cukup, tidak kekurangan namun tidak juga berlebihan.

Ali menganjurkan untuk mengonsumsi makanan netral (tidak terlalu asam atau terlalu pedas) serta berusaha memenuhi sumber makanan yang lengkap.

Ia mencontohkan salah satu pola makan masyarakat di negara Barat yang kerap menyajikan sereal bersama susu bersama kacang, buah, dan yoghurt.

"Sereal sebetulnya memenuhi syarat sebagai sarapan yang relatif netral. Tidak terlalu kenyang dan biasa saja," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com