Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2019, 13:54 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Sarapan dengan menu tinggi karbohidrat ternyata membahayakan kesehatan.

Selain membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan daya tahan olahraga, riset terbaru menemukan, makanan rendah karbohidrat memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Ada banyak bukti ilmiah yang memaparkan manfaat makanan rendah karbohidrat.

Laman Men's Health melansir lima manfaat sarapan dengan menu rendah karbohidrat.

1. Meningkatkan metabolisme

Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dapat secara signifikan meningkatkan pembakaran kalori harian.

Manfaat ini telah dibuktikan lewat riset 2018 dari Harvard Medical School.

Disebutkan, mereka yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat membakar 209 kalori lebih banyak dalam sehari, daripada mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Atas dasar itu, periset menyimpulkan, mengurangi karbohidrat dapat meningkatkan metabolisme dan mendorong penurunan berat badan.

Baca juga: 15 Makanan Tinggi Protein dan Rendah Karbohidrat

2. Menjaga nafsu makan

Riset dari Harvard Medical School menemukan, kadar hormon ghrelin dan leptin secara signifikan lebih rendah pada mereka yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat.

Kedua hormon ini dapat memicu rasa lapar dan nafsu makan.

Menurut riset pula, mempraktikan diet rendah karbohidrat dapat menjaga kadar hormon ini.

Dengan begitu, nafsu makan pun terjaga, dan membuat kita makan lebih sedikit saat jam makan tiba.

Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Waktu Makan Malam

3. Membuat kenyang lebih lama

Kita mungkin pernah mendengar mengonsumsi protein membuat kita kenyang lebih lama. Ada banyak riset yang telah membuktikan hal ini.

Tapi, diet rendah karbohidrat juga membuat kita merasa kenyang lebih lama daripada sekadar melakukan diet rendah lemak.

Riset 2016 dari Tulane University School of Public Health membuktikan, makanan rendah karbohidrat membantu mempertahankan kadar hormon peptida YY, atau hormon peredam rasa lapar.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com