KOMPAS.com – “Belum ke Bandung, kalau belum datang ke Sidodadi”. Kalimat itu biasa diungkapkan oleh para pelancong yang pernah datang ke Sidodadi.
Toko Sidodadi berada di Jalan Oto Iskandardinata nomor 255, Kota Bandung. Letaknya tak jauh dari pusat kota, di Alun-alun Bandung.
Tapi, bagi kamu yang baru pertama kali datang ke Sidodadi, ada baiknya untuk memperlambat langkah, atau pun laju kendaraan jika ingin mencari toko yang melegenda ini.
Sebab, ukuran toko yang kecil, sering kali membuat tempat itu luput dan tidak terlihat.
Nah, begitu tiba di toko, pengunjung akan melihat plang dengan dengan huruf besar berwarna merah bertulis “TOKO SIDODADI”.
Tulisan gaya "jadul" ini berada di tengah ornamen toko yang tak kalah "jadul". Tak berlebihan jika pengunjung bakal merasa kembali ke masa awal kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Cerita Nowela Idol, antara Bisnis Kuliner dan Badan Gemuk...
Toko ini buka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
Namun karena roti-roti di toko ini laku keras, ada kalanya panganan itu sudah mulai berangsur habis sejak pukul 11.00 WIB.
Untuk itu, ada baiknya pengunjung datang saat toko baru buka. Namun, jangan kaget jika pada pukul 10.00, toko terlihat masih tertutup.
Sebab, ada pintu yang sudah terbuka, dan pengunjung sudah bisa masuk lewat pintu itu.
Di balik pintu akan terlihat keramaian yang tak terduga. Para pelanggan Sidodadi sudah mengantre berburu roti.
View this post on Instagram
Bahkan, ketika pemilik toko memutuskan untuk “membuka tokonya”, antrean akan mengular hingga ke jalan raya.
Untungnya, pegawai Sidodadi banyak dan sigap. Pengunjung tidak akan mengantre terlalu lama untuk mendapatkan roti yang diinginkan.
Toko Sidodadi dibuka sekitar tahun 1954. Awalnya, Sidodadi memproduksi kue carabikang yang terbuat dari tepung beras.