Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2019, 20:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi janin dalam kandungan ibunya. Kondisi janin yang masih dalam masa pertumbuhan sangat rentan terhadap banyak hal, seperti asupan gizi dan goncangan keras.

Dilansir dari CNN, berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan "American Heart Association" perubahan iklim ternyata juga dapat menjadi satu faktor serius yang mempengaruhi kesehatan jantung janin.

Diperkirakan, pada rentang waktu tahun 2025-2035, banyak bayi yang akan terlahir dengan kelainan jantung bawaan. Sebab, selama mengandung sang ibu terpapar temperatur tinggi yang dipengaruhi oleh perubahan cuaca.

Hal ini terutama terjadi pada ibu yang mengandung saat musim semi atau musim panas. Menurut penelitian ini, sejumlah 7.000 kasus kelainan jantung bawaan akan terjadi di Amerika serikat selama 11 tahun.

Cacat jantung bawaan dapat  membahayakan kesehatan bayi secara keseluruhan dan berpotensi berpengaruh pada cara kerja dan perkembangan tubuh.

Baca juga: Akibat Perubahan Iklim, Korsel Bisa Menjadi Produsen Pisang dan Mangga

Para peneliti menemukan fakta ini dengan melihat data yang terkumpul di National Birth Defects Prevention Study dan melakukan sinkronisasi dengan data iklim dari pemerintah Amerika Serikat.

Sebenarnya belum jelas apa korelasi antara kesehatan jantung janin dan temperatur suhu yang tinggi. Akan tetapi, ketika dilakukan penelitian pada hewan, panas dapat menyebabkan kematian sel janin dan dapat berdampak negatif terhadap protein yang berperan dalam perkembangannya.

Dalam penelitian sebelumnya, disebutkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan janin terlahir lebih cepat, bobot janin di bawah normal, dan gangguan saat melahirkan.

Peneliti, dr Shao Lin, menyebut dampak mengkhawatirkan perubahan iklim terhadap kesehatan manusia memerlukan kesiapsiagaan dan antisipasi lebih tinggi, perawatan dan tindak lanjut untuk gangguan jantung bawaan  jantung ini juga dimunkinkan akan berlangsung seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com