Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Perut Buncit akibat Kebanyakan Alkohol

Kompas.com - 04/02/2019, 08:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu penyebab perut menjadi buncit pada pria adalah kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol. Kondisi yang juga dikenal sebagai beer belly ini bisa meningkatkan risiko obesitas.

Dilansir dari Men’s Health UK, 26 persen pria di Ingrris mengalami kelebihan berat badan, dan dalam banyak kasus, penyebab kegemukan tersebut adalah simpanan lemak visceral di perut.

Lemak perut berlebih merupakan ancaman bagi kesehatan karena dapat menutupi bagian hati, perut dan usus, bahkan melebihi mereka yang berat badannya berlebih karena jarang bergerak.

Kondisi ini menyebabkan hormon tidak stabil dan meningkatkan risiko komplikasi metabolik dan kerusakan pembuluh darah jantung. Bagaimana mengatasinya?

1. Mengakali faktor biologis

Lemak tersimpan dalam tubuh karena tubuh memang terprogram untuk menyimpan lemak. Menurut teori evolusi, lemak adalah bagian dari sistem tubuh manusia untuk menimbun energi. Namun, ketika manusia tidak perlu lagi berburu dan mengumpulkan makanan di alam, maka simpanan energi dari lemak itu jadi masalah.

Kita bisa ‘mengakali’ sistem biologis tubuh tersebut dengan memulai hari dengan sarapan tinggi lemak, seperti alpukat dan telur atau sosis.

Komposisi sarapan tersebut akan meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat tubuh membakar lebih banyak lemak di perut untuk diubah menjadi energi.

Baca juga: 6 Trik Sederhana Dongkrak Metabolisme Tubuh

2. Menambah serat

Kondisi pencernaan pemiliki perut buncit biasanya minim biodiversitas alias jenis flora bakteri di usus. Perhatikanlah rutinitas buang air besar.

Menurut penelitian, feses yang menggumpal dan keras mengandung bakteri baik yang lebih sedikit. Atasi dengan konsumsi serat harian sebanyak 10 gram karena dapat meningkatkan mikrobiota tubuh dan penurunan lemak visceral sebesar 3,7 persen.

3. Mengukur lingkar pinggang dan panggul

Ukuran perut yang membesar juga berdampak pada ukuran pinggang hingga panggul. Ukurlah dua bagian tubuh tersebut kemudian bagi angka lingkar pinggang dengan pinggul.

Jika nilainya 0,9 ke atas maka kamu terindikasi mengalami obesitas dan artinya risiko terkena penyakit kardiovaskular juga lebih tinggi. 

Untuk mengatasinya, cobalah melakukan latihan beban untuk membentuk otot. Massa otot dapat membantu meminimalisasi bahaya lemak visceral dengan mengekstrak glukosa dari darah, membantu hati memproses asam lemak dan mengurangi peradangan.

Namun, ingatlah bahwa tidak semua lemak tubuh berbahaya. Jika lemak visceral atau “lemak putih” sering diasosiasikan dengan metabolism tidak sehat, “lemak coklat” justru bisa membantu membakar kalori dan membantu tubuh menghasilkan panas.

Salah satu aktivitas yang bisa mengaktifkan lemak coklat tersebut adalah berolahraga pada suhu dingin. Cara ini juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu membakar lemak perut.

Baca juga: Apa yang Lingkar Pinggang Katakan tentang Kesehatan Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com