Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2019, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Memberikan bunga, coklat, dan kartu berbentuk hati kepada orang-orang yang kita cintai adalah kebiasaan umum untuk merayakan Valentine. Tapi, mengapa kita masih tetap peduli pada tradisi kuno ini?

Ketahui apa saja fakta-fakta seputar hari kasih sayang ini.

Mengapa dirayakan 14 Februari?

Ada banyak versi mengenai asal usul hari Valentine. Tetapi salah satu yang populer menyebut bahwa 14 Februari adalah perayaan Santo Valentine, pastor Katolik yang dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II pada abad ke-3.

Santo Valentine sering menikahkan para pasangan muda secara rahasia. Padahal, ketika itu kaisar melarang pria-pria muda menikah karena akan diminta berperang.

Walau begitu, gereja Katolik sendiri disebutkan sudah menghapus perayaan ini.

Menurut legenda kuno, bulan Februari memang dirayakan sebagai bulan kesuburan karena ini adalah bulan ketika burung mencari pasangan untuk kawin.

Baca juga: 7 Restoran Rooftop di Jakarta, Pilihan untuk Valentine
    
Mengapa kita menggambar hati sebagai simbol cinta?

Mungkin kita akan kesulitan untuk menggambar hati persis seperti organ dalam tubuh karena yang sangat kompleks.

Sementara, bentuk yang kita kenal ini sangat mudah untuk digambar walau tidak ada yang mengetahui asal mula bentuk hati.

Kemungkinannya adalah bentuk hati menyerupai tanaman silphium yang sudah punah. Tanaman yang ditemukan di negara-negara di Afrika ini digunakan sebagai pewarna makanan, sirup batuk, dan yang paling penting, kontrasepsi. Bentuknya yang diasosiasikan dengan seks akhirnya berubah menjadi cinta.

Beberapa orang menganggap bentuk hati sebagai representasi payudara, bokong, organ seksual, atau sebuah penggambaran hati di tubuh manusia.

.VIA iStockphoto .

    
Mengapa kita memberikan mawar?

Pada zaman Victoria, orang menyampaikan emosinya melalui bahasa bunga atau floriografi. Memberikan jenis bunga tertentu berarti menyampaikan pesan tertentu, dan mawar merah berarti romansa.  Saat ini, mawar tetap memberikan arti yang sama – dan juga lebih murah.

Mengapa menggunakan warna merah?

Warna merah telah lama dianggap sebagai warna yang mencerminkan gairah dan seksualitas, dan hal tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.
    
Sebuah peneliltian menyimpulkan, pria memandang wanita yang menggunakan pakaian warna merah atau berdiri di latar berwarna merah cenderung lebih menarik.

Wanita juga sependapat dengan pria yang menggunakan warna merah. Warna ini juga melambangkan percaya diri, spontanitas, dan tekad.

Meski begitu, di beberapa negara Valentine lebih identik dengan warna merah mudah (pink) yang melambangkan kelembutan.

Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?
    
Coklat sebagai kado favorit
Coklat barangkali menjadi kado Valentine paling favorit. Di masa itu, coklat adalah makanan yang cukup mahal.

Tradisi mengirimkan sekotak coklat sendiri dimulai sejak tahun 1868 ketika Richard Cadbury memperkenalkan kotak coklat khusus edisi Valentine. (Aldo Christian Sitanggang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com