Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi "Giri Choco" saat Hari Valentine di Jepang...

Kompas.com - 14/02/2019, 12:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Hari kasih sayang atau Hari Valentine seringkali disimbolkan dengan memberikan cokelat kepada orang tercinta.

Namun, perayaan hari kasih sayang di Jepang sedikit lebih rumit.

Sebab, pada hari tersebut hanya perempuan yang diharuskan memberi cokelat. Tidak hanya untuk pasangannya, namun untuk kolega-kolega laki-lakinya yang lain.

Muncul berbagai kritik yang menganggap tradisi ini merusak kesenangan dari Hari Valentine.

Sebaliknya, tradisi ini menjadi tugas yang suram, saat -misalnya, seorang perempuan mungkin membuat koleganya kecewa karena lupa memberikan cokelat.

Namun, orang-orang lainnya menganggap "giri choco" atau "cokelat kewajiban" ini hanyalah kesalahpahaman dan mulai ditinggalkan.

Sejumlah perempuan kini memilih untuk memberikan cokelat kepada teman-teman terdekatnya.

Baca juga: Hari Valentine, Google pun Jadi Penasihat Cinta

Hari Valentine tetap dipandang sebagai hari yang romantis.

Perempuan seringkali memberikan "honmei choco" atau "cokelat perasaan sejati" kepada pasangan mereka.

Sementara "giri choco" lebih kepada mengekspresikan apresiasi kepada kolega laki-laki.

Sebuah survei pada 2017 yang dilakukan perusahaan multinasional 3M menemukan, sekitar 40 persen responden perempuan berencana memberikan giri choco kepada rekan kerja mereka.

Bagi kebanyakan orang, tradisi ini menjadi ungkapan terima kasih sederhana untuk bantuan dan dukungan.

Sebagian lainnya menilai tradisi ini bisa membantu memperlancar karir, sementara minoritas merasa canggung jika tidak mengikuti tradisi itu.

Adilkah tradisi ini?

Jurnalis cokelat Ayumi Ichikawa mengatakan, banyak perempuan tidak bermasalah dengan tradisi giri choco tersebut.

Halaman:
Sumber BBC

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com