Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 27 Februari 2019, 08:10 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Masker praktis berbentuk lembaran siap pakai alias sheet mask saat ini memang sedang digemari. Tapi, ada tudingan masker seperti ini merusak lingkungan.

Masker sekali pakai seperti sheet mask diketahui menghasilkan sampah cukup banyak. Bukan cuma lembaran maskernya tapi juga kemasan plastiknya yang tidak mudah didaur ulang.

Menurut data badan Environmental Protection Agency, wadah dan kemasan menempati porsi tertinggi dari sampah padat. Di Amerika Serikat tahun 2015 ada 77.9 juta ton sampah kemasan.

Memang lembaran masker itu bukan satu-satunya yang bertanggung jawab pada sampah, tetapi sheet mask yang cuma bisa sekali pakai akan menghasilkan banyak sampah.

Menurut pakar makanan dan pertanian Darby Hoover, kemasan sheet mask pada umumnya dibuat dari kombinasi almunium dan plastik yang sulit didaur ulang.

"Ini berarti kantung masker itu hanya akan berakhir di tempat sampah. Apalagi butuh ratusan tahun untuk mengurai plastik," kata Hoover.

Ia mengatakan, mengurangi jumlah kemasan atau membuat kemasannya dari material hasil daur ulang bisa membantu mengurangi jejak ekologi.

"Menjual sheet mask sekali banyak dan bukan dikemas satuan, juga bisa mengurangi sampah," katanya.

 Baca juga: Hari Peduli Sampah, Warga Jakarta Diimbau Pakai Tumbler

Ilustrasi daur ulang limbah elektronikTheVerge Ilustrasi daur ulang limbah elektronik

Walau kebanyakan lembaran masker terbuat dari kapas, tetapi kandungan skincare di dalamnya bisa membuatnya tidak mudah diurai.

Dalam penelitian yang dilakukan pakar gaya hidup hijau, Ashlee Piper, hal itu memang jadi masalah.

"Masker memang terbuat dari kapas, tetapi masalahnya lembaran ini direndam dalam bahan nonorganik dan kandungan yang sulit diurai di tanah," katanya.

Selain itu, ada juga sheet mask yang terbuat dari material sintetis seperti nylon atau semacamnya yang sulit diurai.

Produk ramah lingkungan

Menghindari sama sekali produk yang mudah didaur ulang dan diurai, atau menghindari masker sekali pakai, memang tidak mudah.

Namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Misalnya menggunakan produk organik yang mudah terurai.

Beberapa brand skincare telah mengeluarkan lini produk yang lebih ramah lingkungan, misalnya Innisfree dari Korea yang memiliki lembaran masker biodegradeble atau Andalou Naturals.

Cara lain adalah membeli produk yang tidak dikemas satuan sehingga penggunaan plastik bisa dikurangi.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau