Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, Dampak dari Tidur "Balas Dendam" Saat Akhir Pekan

Kompas.com - 02/03/2019, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunci dari tidur yang baik adalah konsistensi. Jika kamu memang terbiasa tidur larut dan sesekali tertidur, maka hal itu tak masalah jika telah menjadi rutinitas.

Tak sedikit orang yang tidur dalam waktu lama di akhir pekan atau "balas dendam" untuk mengembalikan waktu tidurnya yang kurang.

Namun, menurut sebuah studi terbaru, kebiasaan tersebut sebetulnya tidak memberi dampak apa pun.

Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Current Biology tersebut dilakukan oleh University of Colorado, Amerika Serikat.

Tidur balas dendam di akhir pekan mungkin bisa membuatmu merasa lebih baik beberapa saat.

Namun, jika pola tidurmu kembali lagi menjadi buruk pada sepekan berikutnya, dan lalu pola tersebut terjadi terus menerus, maka hal itu justru akan berdampak buruk bagi kesehatan.

"Studi kami menemukan bahwa perilaku bekerja keras sepanjang hari di hari kerja dan mencoba tidur balas dendam di akhir pekan adalah usaha yang tidak efektif bagi kesehatan."

Begitu kata peneliti studi Kenneth Wright yang juga seorang profesor psikologi integratif dan Direktur Sleep and Chronobiology Lab.

Tim peneliti merekrut 36 orang sukarelawan berusia 18-39 tahun untuk berdiam di Clinical Translational Research Center di Anschutz Medical Campus selama dua pekan.

Tim peneliti kemudian memantau pola makan, paparan cahaya, dan pola tidur mereka.

Sebanyak 36 orang sukarelawan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama tidur selama sembilan jam, kelompok kedua lima jam, dan kelompok ketiga diperbolehkan tidur sebanyak yang mereka mau selama dua hari, seperti akhir pekan.

Semuanya dilakukan sebelum kembali ke pola tidur lima jam per malam untuk sisa waktu mereka.

Hasilnya, kelompok yang membatasi tidur dan mengonsumsi cemilan di malam hari mengalami kenaikan berat badan.

Tak hanya itu, terjadi pula penurunan sensitivitas insulin, hormon yang membantu tubuh mengatur level gula darah.

Sementara, kelompok ketiga atau yang tidur panjang di akhir pekan menunjukkan perbaikan kondisi kesehatan, namun tidak berlangsung lama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com