Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mochtar Riady: Mal Masih akan Ramai hingga 15 Tahun Mendatang

Kompas.com - 03/03/2019, 10:43 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak mal di negara-negara maju dunia kehilangan pengunjungnya. Mal menjadi sepi, atau berubah fungsi. Bagaimana dengan mal di Indonesia?

Menurut pendiri Lippo Group, Dr. Mochtar Riady, mal di Indonesia masih akan terus bertahan setidaknya 15 tahun ke depan. Hal itu diungkapkan Mochtar dalam acara ulang tahun ke-30 Lippo Malls di Grand Ballroom Hotel Mulia, Kamis (28/2/2019).

Prediksi itu diungkapkan setelah Mochtar mempelajari perilaku konsumen dan kondisi masyarakat di berbagai negara.

"Saat saya ke Amerika, saya melihat mal-mal sepi. Tapi di Jepang, mal tetap ramai dikunjungi orang. Sementara di China mal menjadi tempat makan," cerita Mochtar.

Mengapa begitu? Dalam pengamatannya, hal tersebut terkait dengan kondisi pemukiman di masing-masing negara. Di Jepang, orang kebanyakan tinggal di apartemen yang ukurannya sempit. Sehingga mereka lebih memilih menghabiskan waktu di luar, termasuk di mal.

Sementara di Amerika Serikat, orang tinggal di pemukiman dengan ukuran rumah yang besar dan lingkungan yang meiliki banyak fasilitas. "Itu membuat mereka merasa tidak perlu lagi ke mal," papar Mochtar.

Nah, Indonesia berada di antara dua kondisi itu. Ada banyak pemukiman, namun semakin banyak juga orang yang tinggal di apartemen.

"Karenanya, menurut perhitungan saya, mal di Indonesia masih akan ramai dikunjungi hingga 15 tahun ke depan," katanya.

Tak heran bila kemudian Lippo percaya diri membangun dan membuka mal-mal baru di berbagai lokasi di Indonesia.

Menghadapi masa depan

Lippo Mal KemangTribunnews Lippo Mal Kemang
Tepat 30 tahun lalu, Mochtar Riady memiliki visi untuk membangun kota satelit di Karawaci dan Cikarang yang tidak hanya terdiri dari perumahan tetapi juga memberikan fasilitas lengkap seperti pendidikan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas untuk belanja dan berkumpul bersama keluarga.

Mal pertama yang dibangun berada di Cikarang, dan saat ini Lippo Malls memiliki lebih dari 100 lokasi retail yang tersebar di seluruh Indonesia baik di kota besar maupun di kota kecil, yang dikunjungi lebih dari 300 miliar orang setiap tahunnya.

Pada dekade ketiga, Lippo Malls telah menjadi pengembang dan operator mall terbesar di Indonesia dengan area retail 2,7 juta meter persegi, nilai bisnis lebih dari USD 2 miliar, dan transaksi retail dengan nilai Rp 30 triliun.

Memasuki dekade ke-empat, Lippo Malls bersiap memasuki dunia baru yaitu dunia ekonomi digital, bersama dengan OVO memperkenalkan aplikasi pembayaran digital yang memudahkan pengguna untuk membayar melalui smartphone.

Selain itu, Lippo Malls juga memperkenalkan aplikasi loyalty program yakni Styles, yang memberikan reward pada pengunjung untuk berbelanja dan menikmati sajian kuliner di semua Lippo Malls.

OVO dan Styles ini merupakan strategi Lippo Malls untuk mengikuti perkembangan dunia digital.

Nah terkait dengan prediksi Mochtar Riady yang melihat perkembangan perilaku dan gaya hidup konsumen, Lippo Malls juga mengubah positioning-nya dari ‘shopping center’ menjadi ‘entertainment destination’.

Dengan begitu, Lippo Malls ingin merubah ‘mindset’ para pengunjung bahwa mal bukan hanya tempat untuk berbelanja melainkan tempat untuk hang-out, makan, hiburan, dan juga belanja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com