KOMPAS.com - Masa tua biasanya identik dengan otot yang melemah, tubuh yang tak lagi bugar dan kuat seperti dahulu kala.
Oleh karena itu, banyak orang menganggap masa tua adalah hal mengerikan. Padahal, dengan kombinasi yang baik antara olahraga, diet bahkan cara berpikir, melewati masa tua dengan tubuh bugar dan bahagia bukan hal mustahil.
Bertambahnya usia memang mempengaruhi hampir setiap bagian dalam tubuh, termasuk rambut, kulit, jantung, otot dan masih banyak lagi.
Namun, memiliki gaya hidup yang baik mampu menghambat dan menangkal efek negatif dari penuaan tersebut. Berikut tujuh kebiasaan demi masa tua yang lebih baik.
1. Biasakan bersikap positif
Pikiran sangat menentukan diri kita, termasuk tentang penuaan yang terjadi dalam diri kita.
Menurut sebuah studi, orang lanjut usia yang menganggap usia tua sebagai sarana untuk menambah kebijaksanaan dan kepuasan hidup, lebih mungkin memiliki masa tua yang sehat dan bugar daripada mereka yang berpikir negatif tentang masa tua.
Baca juga: Terbukti, Berpikir Negatif Rusak Kondisi Fisik dan Mental
2. Perhatikan pola makan
Nutrisi memainkan peran utama bagaimana tubuh kita menua nantinya. Menurut Dr Jeffrey Benabio, riset terbaru menunjukan, diet rendah glikemik (mengurangi karbohidrat dan sumber gula lain) dengan memperbanyak sayur, biji-bijian dan protein tanpa lemak adalah cara paling sehat untuk menjaga pola makan.
Salah satu contoh yang bagus adalah diet Mediterania, yang menerapkan pola makan kaya akan nabati, biji-bijian, dan konsumsi anggur merah dalam jumlah sedang.
Pola makan ini juga mencakup konsumsi ikan dua kali seminggu dan mengurangi garam. Diet ini dapat membantu kita menua lebih baik dengan menangkal serangan jantung, stroke, dan kematian dini.
"Sebaliknya, makanan kaya gula dan karbohudrat serta lemak — seperti, keripik, soda, dan roti tawar — dapat mempercepat proses penuaan," kata Benabio.
Baca juga: Makan 5 Kali Sehari, Gordon Ramsay Sukses Turunkan Berat Badan
3. Perhatikan porsi makanan
Menurut National Institute on Aging, makan berlebihan dapat menyebabkan tingginya risiko kematian dini, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.