Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bahaya Bersihkan Telinga dengan "Cotton Bud"

Kompas.com - 19/03/2019, 12:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk membersihkan kotoran atau cairan kuning (ear wax) di telinga misalnya, memakai cotton bud, terapi lilin atau minyak.

Dari semua cara tersebut, membersihkan telinga dengan cotton bud menjadi yang paling populer, karena bisa dilakukan di rumah, harga cotton bud yang murah dan juga mudah.

Sayangnya, cara yang dianggap efisien ini dapat menimbulkan efek samping. Kasus semacam ini pernah dialami oleh seorang pria 31 tahun asal Inggris yang dilaporkan oleh laman Live Science.

Pria tersebut mengalami infeksi di tulang dasar tengkorak gara-gara membersihkan telinga dengan cotton bud.

Infeksinya ini menyebabkan sakit kepala yang berefek pada muntah, kejang dan kehilangan memori.

Ternyata rasa sakit yang dialaminya bukan baru. Dia telah mengalami rasa sakit dan kehilangan pendengaran di telinga kirinya selama lima tahun. Hasil CT scan akhirnya mengungkapkan ada peradangan di dua daerah area tulang di dasar tengkoraknya.

Baca juga: Benarkah Bau Ketiak Terkait dengan Kotoran Telinga?

Dokter pun melakukan pembedahan dan berhasil mengeluarkan ujung cotton bud yang hilang, dan saat itu sudah tertutup lilin berbagai fragmen. Setelah pencabutan, pendengaran pria itu membaik dan rasa sakitnya mereda.

"Cotton bud tidak boleh digunakan dalam keadaan apa pun," ucap Anshul Morjaria, direktur audiologis di London Hearing Specialist.

Menurutnya, kotoran di telinga harus dibersihkan dokter untuk menghindari kerusakan jangka panjang di telinga.

Cara yang tepat

Membersihkan telingan sembarangan selalu memiliki efek negatif karena dapat mendorong kotoran telinga lebih dalam. Ini membuatnya justru lebih sulit dibersihkan.

Ear wax atau yang juga disebut dengan serumen, diproduksi di saluran telinga oleh kelenjar.

Cairan bewarna kekuningan ini juga berperan untuk sistem pertahanan alami telinga demi mencegah infeksi karena agen antibakteri.

Teksturnya yang lengket dan lembab, juga membuat debu, kotoran dan benda asing mudah masuk ke telinga.

Ear wax terdiri dari debu, fragmen kotoran dan benda asing, sel-sel kulit mati serta sekresi berminyak dari kelenjar di saluran telinga. Penumpukan serumen yang berlebih dapat menyebabkan telinga tersumbat," ucap Morjaria.

Baca juga: INFOGRAFIK: Cotton Bud dan Efek Penggunaannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com