Belanja Kosmetik Lokal di "Bar" Kecantikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mendengar kata "bar", mungkin yang muncul pertama kali di pikiran kita adalah sebuah tempat yang menyajikan deretan minuman, biasanya minuman keras.

Tapi, apa jadinya jika bar justru diisi dengan koleksi kosmetik lokal?

Memiliki konsep yang mirip dengan dengan bar minuman, The Goods Dept meluncurkan "Beauty Bar", sebuah area di dalam The Goods Dept yang memiliki konsep bar kecantikan dengan lebih dari 100 pilihan produk kosmetik.

The Goods Dept turut menggaet 10 lini kosmetik lokal.

10 lini kosmetik lokal tersebut adalah Aeris, BLP, For Skin Sake, FRND, NOOD, Pearl and Darling, Rollover Reaction, SASC, They Talk About, dan Trope Cosmetics.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra They Talk About, salah satu brand lokal yang dapat ditemui di Beauty Bar, The Goods Dept Pacific Place, Jakarta Selatan.

"Beauty bar adalah sebuah tempat bagi para wanita untuk bisa menemukan produk kosmetik yang tidak hanya terjangkau harganya, tapi sangat mudah untuk dikenakan sehari-hari."

Demikian diungkapkan oleh Creative Director The Goods Dept, Amrit Dodani di Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Produk yang tersedia sangat beragam. Mulai dari lipstik, eyeshadow, blush on, brush, dan lainnya.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra FRND, salah satu brand lokal yang dapat ditemui di Beauty Bar, The Goods Dept Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat.

Meski begitu, Amrit memandang setiap hari adalah harinya wanita. Dalam berbelanja, wanita cenderung dianggap membutuhkan waktu lama untuk jatuh hati pada sesuatu.

Oleh karena itu, tak hanya menyuguhkan produk-produk fesyen seperti yang saat ini sudah ada, The Goods Dept terus mengembangkan ide untuk memberikan para wanita pengalaman belanja yang lebih berkesan.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra SASC, ssalah satu brand lokal yang dapat ditemui di Beauty Bar, The Goods Dept Pacific Place, Jakarta Selatan.

"Kalau perempuan shopping harus "dirayu". Karena kalau laki-laki, misalnya, biasa potong rambut di tempat A kemudian tempat itu pindah dia bisa cari yang lain lagi. Tapi jualan ke wanita menurut saya lebih susah," tuturnya.