JAKARTA, KOMPAS.com - Edouard Roose mengambil botol berwarna merah dengan tutup emas dari meja di sampingnya. Membukanya, lalu menyemprotkan isinya sedikit sambil memejamkan mata. Apa yang kau bayangkan saat mencium aroma ini? Ia bertanya.
Beberapa dari kami mencium wangi yang unik, yang jarang muncul pada wewangian lain. Aroma yang bagi sebagian orang dirasa menyenangkan, dan bagi orang lain mungkin asing.
"Kalau saya, saya teringat suasana damai saat duduk di bawah pohon ara di halaman rumah, dan samar-samar tercium aroma ara yang memberi ketenangan," ujarnya.
Edouard, yang adalah commercial manager dari merek parfum Alexandre.J melanjutkan, "Ini adalah salah satu wewangian niche yang kami bawa. Beberapa orang mungkin langsung suka, tapi yang jelas ini tidak untuk setiap orang," ujarnya.
Dan itulah pasar yang disasar oleh Alexandre.J. Brand wewangian asal Prancis tersebut memang menghadirkan aroma-aroma unik yang tidak sering kita jumpai pada parfum mainstream. Aroma yang bisa dipilih jika kamu ingin berbeda dengan orang lain.
Baca juga: Cara Memilih Wewangian yang Tepat untukmu
Kebanyakan orang umumnya tertarik pada aroma "tradisional" yang sering kita jumpai pada produk wewangian. Entah itu wangi bunga-bungaan, rempah-rempah, kayu-kayuan, atau citrus.
Namun banyaknya produk parfum membuat wangi-wangi itu menjadi biasa, terlalu umum, atau pasaran. Sedikit saja dari ribuan parfum yang ada kemudian bisa tampil sebagai wewangian klasik yang memiliki keharuman khas.
Banyaknya wangi serupa itu membuat para pecinta parfum mencari aroma yang berbeda. Mereka mencari wewangian yang bisa menjadi identitasnya. Wangi yang bisa menjadi ciri khas atau signature-nya.
Seperti kata Shakira, "A good fragrance should have a certain personality that makes people identify the scent with you." Mereka mencari aroma yang cocok dengan jati dirinya. Maka muncullah produk-produk yang ditujukan untuk pasar niche ini. Salah satunya adalah Alexandre.J
"Beberapa merek yang menyasar pasar niche kadang-kadang memiliki aroma yang terlalu aneh atau asing. Tapi produk kami tidak seperti itu. Walau aromanya berbeda, namun masih sangat bisa diterima," ujarnya saat memperkenalkan koleksi wewangian Alexandre.J di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Sebagai contoh, seri Oscents Rouge yang disemprotkan oleh Edouard, selain memiliki aroma ara, juga tercium wangi cendana, tonka bean, wangi jeruk, nilam, vanila, hingga bunga-bunga melati dan mawar.
Sedangkan salah satu seri paling populer, Black Muscs, memiliki wangi mawar, jeruk dan musk, serta sentuhan amber, violet, dan nilam.
Walau beberapa bahan yang dipakai juga umum ditemukan pada wewangian lain, namun komposisinya menghasilkan aroma khas yang berbeda.
"Yang membuat parfum kami berbeda adalah bahan-bahannya. Kami hanya menggunakan bahan yang berkualitas yang diracik untuk menghasilkan aroma yang pas," kata Edouard.