Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Mukena Bali, Jangan Sembarang Saat Cuci Pertama Kali

Kompas.com - 30/04/2019, 11:36 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

DENPASAR, KOMPAS.com - Mukena Bali menjadi salah satu jenis mukena yang banyak diminati masyarakat. Pemilihan bahan rayon menjadi salah satu alasan mengapa mukena ini dinilai nyaman dan adem ketika dikenakan.

Apalagi jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, mukena menjadi salah satu benda yang paling banyak diburu masyarakat.

Namun, ternyata ada yang perlu diperhatikan dari segi perawatan mukena Bali itu sendiri.

"Cuci pertama harus hati-hati karena ada beberapa, tidak semua, itu luntur," kata Alda Destiani, Co-Founder Kampung Souvenir, salah satu penjual mukena dan perlengkapan muslim dari Bali, ketika ditemui di tokonya di Denpasar, Senin (29/4/2029).

Menurutnya, kasus luntur pada mukena Bali memang jarang, namun harus tetap diantisipasi. Sebab, luntur atau tidaknya bergantung pada proses pewarnaan yang dipengaruhi oleh sinar matahari.

Ketika panas matahari bagus dan merata, maka pewarnaan cenderung bagus. Namun, sebaliknya, jika cuaca mendung maka akan berpengaruh pula pada kualitas pewarnaan.

"Jadi itu tidak bisa dijamin 100 persen karena cuaca yang menentukan," kata Alda.

Pada pencucian pertama, usahakan cuci menggunakan tangan agar kain tak mudah rusak.

Jika ingin mencucinya di mesin cuci, usahakan memasukannya ke dalam kantung terpisah agar kain tak tertarik-tarik dengan pakaian lainnya.

"Jangan masuk mesin cuci tanpa kantong karena mesin cuci gulungnya terlalu keras, dia enggak kuat," kata Alda.

Jika kamu mencucinya dengan tepat pada kali pertama membelinya, kain mukena Balimu akan tetap dalam kondisi prima meski dicuci berkali-kali.

"Berapa kali pun akan tetap bagus," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com