Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Tertular HIV Setelah Jalani “Facial Vampir”

Kompas.com - 05/05/2019, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Berhati-hatilah dengan penggunaan jarum  tidak higienis di salon atau pun klinik. Dua orang dilaporkan terinfeksi HIV setelah menjalani facial vampir di sebuah klinik kecantikan.

Klinik spa di Kota Albuquergue, New Mexico, AS, tersebut kini telah ditutup oleh polisi sejak September 2018.

Pihak berwenang juga memanggil semua pasien yang pernah melakukan facial tersebut antara bulan Mei - September 2018 untuk melakukan cek darah pemeriksaan penyakit HIV, hepatitis B dan C.

Pemberitahuan untuk segera melakukan tes tersebut dilakukan polisi setelah dipastikan satu orang pasien ternyata positif HIV. 

Hasil investigasi kepolisian juga menemukan klinik tersebut menggunakan jarum suntik tidak aman. Meski begitu sebelumnya pemilik klinik mengklaim selalu memakai jarum suntik sekali pakai. 

 Baca juga: Terapi Enzim, Mengencangkan Kulit Tanpa Jarum Suntik

Facial vampir merupakan prosedur perawatan wajah yang sedang tren beberapa tahun terakhir ini. Terlebih setelah selebriti seperti Kim Kardashian mempromosikannya di akun Instagramnya.

Facial vampir atau disebut juga sebagai platelet-rich-plasma (PRP) memang membutuhkan sampel darah. Perawat atau terapis akan mengambil contoh darah lalu mengekstraknya menjadi plasma (cairan yang terdiri dari platelet, faktor pertumbuhan, dan nutrisi) kemudian menyuntikkannya kembali ke wajah dengan suntikan.

Terapi itu diklaim mampu merangsang pertumbuhan kolagen dan membuat kulit terlihat mulus dan sehat.

Di Indonesia, terapi PRP juga dengan mudah ditemui di klinik-klinik kecantikan. Oleh karena itu, selalu pastikan kebersihan alat-alat yang dipakai dan sebaiknya dilakukan oleh dokter yang berkompeten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com