Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2019, 06:31 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com –  Alya Zahra Alviera Kusumah (11) tampak sibuk. Tangan kirinya memegang kantung berisi uang. Sedangkan tangan kanannya meraih kantong plastik yang ada di sebelahnya.

“Bu, mau pilih yang mana? Yang ini harganya Rp 5.000,” ujar Alya kepada salah seorang pembeli di halaman SD Pelita Nusantara Bandung, belum lama ini.

Setelah ibu pembeli memilih beberapa pakaian anak bekas layak pakai, Alya pun memasukkannya ke dalam kantong plastik.

Ia kemudian menyebutkan sejumlah uang yang harus dibayar oleh ibu tersebut.

Baca juga: Puasa Ramadhan dan Manfaat Penurunan Berat Badan

Alya lalu menghitung uang dari si ibu dan memasukkannya ke dalam kantung yang dipegang tangan kirinya.

Alya dan puluhan teman-temannya berjualan pakaian dan sepatu bekas hingga makanan di halaman sekolahnya.

Hasil dari penjualan pakaian sumbangan dari siswa dan masyarakat tersebut nantinya akan disumbangkan kepada anak panti asuhan.

Seneng aja bisa bantu orang yang membutuhkan. Dari dulu orangtua suka ngajarin agar selalu berbagi apalagi di bulan puasa, bisa uang, mainan, atau bantuin jualan kayak gini,” ucap siswa kelas V SD ini.

Psikolog SD Pelita Nusantara, Ginanti mengatakan, anak sudah bisa diajarkan berbagi sejak dini, sekitar usia tiga tahun.

Sejumlah siswa SD Pelita Nusantara Bandung menjual berbagai barang bekas dari baju hingga sepatu serta makanan minuman. Hasil dari penjualan tersebut disumbangkan ke anak-anak panti asuhan. KOMPAS.com/RENI SUSANTI Sejumlah siswa SD Pelita Nusantara Bandung menjual berbagai barang bekas dari baju hingga sepatu serta makanan minuman. Hasil dari penjualan tersebut disumbangkan ke anak-anak panti asuhan.

Misalnya, saat anak bermain dengan teman sebayanya, dan di sana hanya ada satu mainan. Maka orangtua harus memberi pengertian kepada anak agar mau bergantian memainkannya.

“Secara tidak langsung itu mengajarkan anak untuk berbagi,” tutur dia.

Cari lainnya, orangtua harus menjadi contoh. Ginanti mengingatkan, anak adalah peniru yang ulung. Ketika orangtuanya rajin berbagi, maka anak pun akan mencontohnya.

Di lingkungan sekolah, para guru bisa memanfaatkan momen Ramadhan dengan charity seperti sekarang.

Baca juga: Jadikan Ramadhan Titik Awal Berhenti Merokok

Libatkan anak-anak dalam berbagi dan bertemu dengan anak-anak panti asuhan, misalnya.

Kebiasaan berbagi sejak dini, akan membawa dampak positif bagi anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com