Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Cegah Ngantuk Saat "Nyupir" di Perjalanan Mudik

Kompas.com - Diperbarui 25/04/2022, 07:40 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan dalam perjalanan mudik lebaran terjadi dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab utamanya adalah kecelakaan adalah karena pengemudi mengantuk.

Kurang tidur memang secara serius bisa berdampak pada reaksi, kemampuan menilai sesuatu dan kemampuan berkonsentrasi.

Kondisi ini sangat bahaya jika muncul ketika sedang berkendara.

Di sisi lain, banyak yang berpikir hal itu bisa ditolong dengan menjaga pikiran tetap awas meskipun merasakan kantuk pada otak atau pun tubuh.

Padahal, berkendara adalah sebuah aktivitas kompleks yang membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan dengan sangat segera.

Baca juga: 7 Cara Ampuh Melawan Rasa Ngantuk Saat Puasa

Jika kita tidak terjaga, otak tidak akan berfungsi optimal untuk mengatasi berbagai persoalan yang ditemui di jalan.

Sejumlah studi menunjukkan, rasa kantuk berlebihan bisa mengurangi kemampuan pengambilan keputusan tersebut, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Tidur merupakan dorongan biologis yang sangat kuat dan bisa memengaruhi siapa saja.

Trik sederhana seperti membuka jendela atau mendengarkan musik saja tidak berhasil untuk mengusir kantuk tersebut.

Maka penting untuk mengenali gejala kondisi kantuk yang parah semacam itu.

Ketika kantuk itu datang, sebaiknya beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan.

Berikut tanda-tanda bahwa perjalanan jangka panjang sebaiknya dihentikan ketika kantuk menyerang, seperti dilansir dari situs Sleep Foundation.

Baca juga: Kenapa Kita Sering Ngantuk Saat Puasa?

  • Sulit fokus, cenderung lebih sering mengedipkan mata dan kelopak mata terasa berat.
  • Bermimpi, berkhayal ketika masih terjaga atau pikiran terbang ke mana-mana.
  • Kesulitan mengingat kejadian beberapa kilometer yang baru saja dilewati, sulit menemukan gerbang atau tanda-tanda lalu lintas.
  • Sering menguap atau mengucek mata.
  • Sulit menjaga kepala tetap tegak.
  • Kendaraan melenggang keluar dari jalur. Termasuk menabrak pembatas jalan.
  • Merasa kurang istirahat dan mudah terganggu.

Cara terbaik untuk memastikan pikiran dan tubuh sedang dalam kondisi optimal untuk berkendara adalah dengan tidur 7-8 jam terlebih dahulu sebelum berkendara.

Baca juga: Ngantuk Setelah Olahraga, Apa Sebabnya?

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tertidur di tengah berkendara, antara lain:

  • Tidur sebelum berkendara: lakukan tidur singkat sebelum perjalanan cukup untuk menebus jika ada kekurangan tidur di malam hari.
  • Tidur di tengah perjalanan: jika mengantuk ketika berkendara, berhentilah sejenak untuk tidur sebentar, setidaknya selama 20 menit.

Pastikan sudah berada pada lokasi yang aman ketika berhenti dan ingatlah, mungkin akan terasa pusing pada 15 menit awal atau lebih ketika bangun kembali.

  • Sistem partner: lebih aman jika melakukan perjalanan tak sendirian ketika berkendara jarak jauh.

Setiap dua jam sekali, bertukarlah dengan teman atau keluargamu untuk berkendara. 

  •  Jangan terburu-buru. Lebih baik tiba di tujuan dengan selamat daripada harus berkendara dengan tergesa-gesa, dan celaka.

Baca juga: Bagaimana Sarapan Nasi Uduk Lengkap dengan Gorengan Bikin Ngantuk?

  •  Meskipun sedikit, jangan minum alkohol. Sebab alkohol bisa meningkatkan rasa kantuk.
  • Jangan berkendara tengah malam hingga pukul 06.00. Sebab, pada waktu tersebut biologis tubuh sebetulnya menginginkan tidur, sehingga rasa kantuk cenderung lebih intens.
  • Minum kafein: konsumsi kafein bisa membuat kita terjaga. Meskipun kafein juga memiliki efek terjaga hingga beberapa jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com