Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ridwan Kamil dan Hengky Kurniawan soal Kecintaan pada Buku

Kompas.com - 29/06/2019, 15:52 WIB
Reni Susanti,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bergegas memasuki ruang bazar buku Big Bad Wolf (BBW) di Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat.

Ia tidak memiliki waktu lama. Sebab agenda lainnya di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat sudah menanti.

Namun, begitu melihat tumpukan buku, ia seolah enggan pergi. Kang Emil, sapaan akrabnya, kemudian melaju ke rak yang berisi buku arsitektur, rumah, interior design dan lainnya.

Di sana ia memilih sejumlah buku, di antaranya Mini Houses. Emil mengatakan ingin berlama-lama tapi tidak bisa.

“Saya akan ke sini lagi,” ucapnya kepada penyelenggara BBW Uli Silalahi yang berada di sampingnya, Kamis (27/6/2019).

Emil mengaku sangat mencintai buku. Dari dulu ia bisa melahap banyak buku. Bahkan kini saat dirinya sibuk dengan berbagai agenda kegubernuran.

“Setiap hari saya baca 1-2 jam, biasanya malam, sebelum tidur,” tutur Emil kepada Kompas.com.

Kebiasaan membaca ini ia terapkan pada seluruh keluarganya. Itulah mengapa ia tidak punya  budget khusus untuk buku.

Setiap  jalan-jalan ke mal, keluarganya pasti berkunjung ke Gramedia. Di sana Emil kerap membebaskan anak-anaknya untuk membeli buku.

“Anggaran untuk beli buku tidak dibatasi, berbeda dengan pakaian,” ucapnya.

Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Jangan Malas Membaca Buku

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah melihat-lihat buku di Big Bad Wolf Bandung, Kamis (27/6/2019).Dok BIG BAD WOLF Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah melihat-lihat buku di Big Bad Wolf Bandung, Kamis (27/6/2019).

Membaca sedikit

Hal serupa disampaikan Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. Kepada Kompas.com, ia mengisahkan masa kecilnya yang dihabiskan dengan banyak buku karena rumahnya berada persis di pinggir perpustakaan.

Memasuki usia dewasa, kebiasaannya tidak hilang. Dalam sehari ia bisa membaca satu buku.

Namun setelah menjadi wakil bupati dengan agenda yang begitu padat, buku yang ia baca lebih sedikit. Meski demikian, ia tetap harus membaca setiap harinya.

“Sekarang aktivitas cukup padat, kerjanya 18 jam, lebih dari jam kantor. Sabtu Minggu pun sama. Kalau sekarang baru dua halaman (baca buku) sudah ada kegiatan lain,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com