Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Baru Ungkap Sperma Bisa Bertahan di Luar Angkasa

Kompas.com - 01/07/2019, 21:32 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan, bahwa sperma manusia mampu bertahan hidup dan memertahankan kelangsungan hidupnya di lingkungan tanpa gravitasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Dexeus Women's Health di Barcelona ini, telah dilaporkan pada pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology.

Para peneliti mengatakan sampel sperma tidak dikirim ke luar angkasa, melainkan ditempatkan pada penerbangan pesawat parabola dengan mikro gravitasi.

Para peneliti bekerjasama dengan sekelompok insinyur mikro gravitasi dari Universitas Politeknik Barcelona. Sedangkan, penerbangan dilakukan oleh Aeroclub Barcelona-Sabadell.

Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat di Luar Angkasa?

Menurut siaran pers, para peneliti menjalankan berbagai tes yang biasanya dilakukan untuk pengujian kesuburan. Ini termasuk ukuran konsentrasi, motilitas, vitalitas, morfologi, dan fragmentasi DNA.

Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan antara sampel yang ditempatkan pada penerbangan dan sampel kelompok kontrol di bumi.

Pada konferensi ESHRE, para peneliti menjelaskan hal ini membuka kemungkinan untuk memindahkan sperma ke luar angkasa dengan mudah dan memertimbangkan kemungkinan menciptakan bank sperma manusia di luar bumi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini menggunakan sampel sperma beku, bukan sperma segar.

"Beberapa studi menunjukkan penurunan yang signifikan dalam motilitas sampel sperma segar manusia," kata ketua peneliti Dexeus, Dr. Montserrat Boada.

"Tapi tidak ada yang dilaporkan tentang efek yang mungkin terjadi dari perbedaan gravitasi pada sperma manusia beku, di mana dalam kondisi itu mereka akan diangkut dari Bumi ke luar angkasa."

Boada mengatakan, menggunakan sampel beku hanyalah langkah pertama dalam penyelidikan yang lebih komprehensif.

Ke depan, kelompoknya berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel sperma yang lebih besar, periode mikro yang lebih lama, dan sperma segar.

 Baca juga: Bisakah Manusia Berhubungan Seks di Luar Angkasa? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com