Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pakaian "Tie-Dye", Selera "Lawas" yang Kembali Jadi Tren...

Kompas.com - 04/07/2019, 16:22 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Motif abstrak dengan warna-warna cerah alias tie-dye kembali mencuat.

Fesyen klasik ini tampil kembali dan berhasil memberi unsur nostalgia pada panggung mode musim ini. Lalu, apa itu "tie-dye"?

"Tie-dye" merupakan teknik pewarnaan kain dengan melibatkan bagian-bagian kain yang dilipat atau diikat dengan tali atau karet gelang, demi menghasilkan pola tertentu saat proses pencelupan warna.

Cara pewarnaan ini akan menghalangi pewarna memasuki arena kain tertentu dan menciptakan pola-pola melingkar atau abstrak di seluruh permukaan kain.

Tren semacam ini sempat merajai dunia mode di tahun 1960an berkat penyanyi Janis Joplin dan John Sebastian.

Baca juga: Mengenal Tie-Dye, Fesyen Klasik yang Kembali Merajai Dunia Mode

Pola ini identik dengan gaya kaum hippie, yang mempopulerkan "tie-dye" dengan memodifikasi kaus putih polos, rompi, dan peralatan militer yang tak lagi digunakan.

Meski tren "tie-dye" mulai populer sejak tahun 1960an, metode pewarnaan kain semacam ini sebenarnya sudah ada sejak lama di berbagai negara dengan versi berbeda.

Termasuk di Asia, bahkan hingga di Afrika. Di Peru, teknik pewarnaan semacam ini telah ada sejak tahun 500 Masehi.

Fakta ini seolah menjadi bukti jika "tie-dye" telah dipakai sejak ribuan tahun lalu.

Kini, rumah mode papan atas seperti Dior dan Prada turut memproduksi mode haute-couture dengan teknik "tie-dye" dan mempopulerkannya kembali di atas catwalk.

Baca juga: Justin Bieber Tampil Trendi dengan Hoodie Tie Dye

Selebritas seperti Jeff Goldblum dan Jonah Hill pun turut meramaikan dunia mode dengan tren "tie-dye" ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com