Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkar Perut yang Lebar adalah Ancaman Kesehatan

Kompas.com - 26/07/2019, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Bertambahnya lingkar perut seiring dengan usia sering dianggap sebagai hal yang wajar. Padahal, ada bahaya kesehatan mengintai di balik lebarnya lingkar perut atau pinggang.

Lingkar pinggang yang lebar terjadi akibat menumpuknya lemak di sekitar perut atau disebut dengan istilah “obesitas sentral”. Meski seseorang tidak gemuk, namun bisa saja mengalaminya.

Seseorang disebut memiliki obesitas sentral jika ukuran lingkar perutnya lebih dari 88,9 cm. Kondisi ini ternyata sangat berbahaya bagi wanita, terutama yang berusia di atas 49 tahun karena meningkatkan risiko kematian dini akibat berbagai penyakit.

“Saat melihat risiko kesehatan pasien, dokter seharusnya tidak hanya melihat dari berat badan saja tapi juga bentuk tubuh,” kata profesor epidemiologi dari Universitas Iowa, Wei Bao.

Ketika seseorang memiliki berat badan normal, tapi lingkar perutnya besar, maka prosentasi bobotnya paling besar berasal dari lemak, bukannya otot. Dan semua lemak itu adalah ancaman kesehatan.

Dalam penelitian yang dilakukan Bao yang mengikuti riwayat kesehatan 156.000 perempuan berusia 50-79 tahun di AS, ditemukan dua penyebab kematian wanita pemilik lingkar perut besar, yakni penyakti jantung dan kanker yang terkait obesitas.

Baca juga: Sulitnya Menjaga Lingkar Perut di Usia 20an, 30an dan 40an

Menurut Bao, saat ini panduan klinis bagi dokter hanya melihat indeks massa tubuh (BMI) seseorang. Dengan cara itu, bisa saja orang yang sebenarnya masuk dalam kelompok beresiko, misalnya karena lingkar perut besar, masih dianggap “sehat”.

Dr.Guy Mintz yang juga terlibat dalam studi itu menjelaskan, lemak visceral di perut yang berkaitan erat dengan inflamasi kronik, adalah kelebihan produksi insulin.

“Gabungan dari factor tersebut, lemak visceral, inflamasi, dan insulin, dapat memicu diabetes, membuat pembuluh darah kaku dan mengeras sehingga beresiko sakit jantung,” katanya.

Kondisi tersebut bukanlah akhir, karena dengan penurunan berat badan yang sehat, risikonya bisa ditekan. Yang terpenting adalah berat badan turun secara keseluruhan, karena faktanya tidak ada diet yang bisa mengurangi lemak di area tubuh tertentu saja.

Baca juga: Yuk, Ukur Lingkar Pinggang, Makin Besar Makin Berisiko...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com