KOMPAS.com - Kita semua tahu bahwa lemak perut berlebih berbahaya bagi kesehatan.
Lemak perut juga banyak dikaitkan dengan obesitas. Itulah mengapa banyak orang berupaya menurunkan berat badan untuk mencegah penyakit-penyakit kronis.
Namun, sebuah studi terbaru menyebutkan, lemak perut bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti sakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker, tidak hanya bagi penderita diabetes.
Mereka yang memiliki berat badan normal dengan lemak perut berlebih bisa menjadi sasaran gangguan kesehatan tersebut.
Studi tersebut dilakukan sebagai hagian dari program Women's Health Initiative dari National Institute of Health dan dipublikasikan di jurnal medis JAMA Network Open.
Dalam studi itu disebutkan, perempuan di usia post-menopause dengan berat badan normal memiliki risiko kematian 31 persen lebih tinggi.
Baca juga: Biji Rami Bantu Turunkan Berat Badan, Percaya?
Risiko itu muncul jika mereka memiliki kelebihan lemak perut. Risiko ini sama dengan yang dimiliki individu dengan obesitas.
Kebanyakan kita mengira lemak perut berlebih banyak dimiliki oleh laki-laki atau perempuan bertubuh gemuk.
Namun Endokrinolog di Weill Cornell Medicine, Dr. Rekha Kumar mengatakan, lemak tersembunyi itu bisa lebih sulit dideteksi daripada yang diduga.
"Beberapa orang mungkin terlihat memiliki berat badan berlebih atau perut buncit."
"Tapi beberapa orang punya kecenderungan menyimpan lemak pada bagian perut," kata Kumar lagi.