Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Sering Lembur Tingkatkan Risiko Diabetes pada Wanita

Kompas.com - 01/08/2019, 17:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CDC,

KOMPAS.com - Pekerjaan yang terlalu menumpuk membuat banyak orang terpaksa harus lembur. Selain mengorbankan waktu untuk keluarga dan isitrahat, lembur juga mengorbankan kesehatan kita.

Menurut riset, terlalu banyak lembur, khususnya untuk wanita, dapat meningkatkan risiko diabetes. Riset tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research and Care 2018.

Dalam riset itu, peneliti menganalisis 7.000 pekerja yang lembut selama 45 jam atau lebih dalam seminggu. Uniknya, risiko serupa tak terjadi pada pria.

Menurut Peter Smith, pemimpin penelitian, peningkatan risiko diabetes pada perempuan bekerja yang mengambil waktu lembur bisa meningkat hingga 50 persen.

Baca juga: 5 Bahaya Kerja Lembur Bagi Kesehatan Kita

Ia berpendapat, waktu jam kerja yang panjang dapat menyebabkan stres. Keadaan inilah yang memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon dan meningkatkan terjadinya resistensi insulin yang berujung pada diabetes.

Cameron Mustard, ahli epidemiologi dan ilmuwan senior di Institute for Work and Health, Toronto, mengatakan pria umumnya memiliki kemungkinan lebih besar untuk terpapar penyakit.

Namun, peneliti dalam riset ini meyakini pekerjaan rumah tangga yang biasanya lebih sering dilakukan oleh perempuan juga turut berkontribusi pada risiko diabetes.

Kewajiban menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah tangga ini membuat perempuan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas fisik dan menjaga asupan makanannya. Faktor-faktor inilah yang memicu risiko diabetes.

Baca juga: Sayangi Jantung, Jangan Terlalu Sering Kerja Lembur

Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung empat kali lebih besar pada wanita.

Namun, diabetes di kalangan pria hanya meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali lebih besar.

Wanita juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi terkait diabetes lainnya seperti kebutaan, penyakit ginjal, dan depresi.

Baca juga: Gejala Kadar Gula Darah Tinggi walau Tak Punya Diabetes

Tubuh wanita memang lebih susah untuk mengendalikan diabetes dan mengontrol gula darah karena faktor-faktor berikut:

  • Perubahan hormon yang terjadi akibat siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause. Hal tersebut membuat wanita lebih sulit dalam menjaga kadar gula darah.
  • Penggunaan pil KB bisa meningkatkan gula darah.
  • Glukosa dalam tubuh bisa menyebabkan infeksi jamur.

Kabar baiknya, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit diabetes, menghindari komplikasi dan mengontrol gejalanya. Berikut langkah-langkah tersebut:

  • Berusaha menurunkan berat badan dengan diet sehat dan rajin olahraga.
  • Kurangi atau bahkan hindari gaya hidup merokok.
  • Rutin cek gula darah setiap hari.
  • Pelajari tanda dan gejala komplikasi diabetes.

Baca juga: Wanita Penderita Diabetes Rentan Gagal jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CDC,
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com