Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Yayasan, Hamish Daud Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan

Kompas.com - 08/08/2019, 06:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi seorang Hamish Daud, menularkan rasa cinta terhadap lingkungan yang tepat bukan lewat mengajari orang-orang, namun dengan mengubah gaya hidup mereka.

Sebab, banyak orang cenderung menolak jika digurui akan suatu hal.

"Jadi bukan ngajarin, tapi membuat mereka mengubah lifestyle-nya. Kan orang pasti sebal kalau dibilang harus begini-begitu," kata Hamish ketika ditemui di konferensi pers "Untuk Indonesia yang Lebih Bersih" di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2019).

Aktor sekaligus presenter itu bahkan memiliki yayasan peduli laut sebagai media edukasi terhadap masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya laut.

Yayasan bernama "Indonesian Ocean Pride" tersebut, kata Hamish, memiliki misi menyambungkan lagi masyarakat untuk kembali ke laut dan tidak lupa bahwa Indonesia adalah negara maritim yang sangat kaya.

Misalnya, dengan terlibat lewat kegiatan-kegiatan terkait. Terakhir, Hamish bahkan terlibat dalam pemecahan rekor selam dunia Guinness World Records yang dilakukan di Manado, Sulawesi Utara.

"Jadi saya terlibat, jadi narasumber, edukasi, kasih inspirasi ke orang. Excited karena sekarang orang lebih banyak yang peduli," kata suami dari penyanyi Raisa itu.

Indonesian Ocean Pride ke depannya juga akan berkolaborasi dengan yayasan luar negeri dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjalankan banyak kampanye. Kampanye bulan depan, misalnya, mengambil topik sampah.

"Untuk dua bulan tentang sampah. Kita ngomongin penyakit, microplastic, edukasi, banyak yang tidak tahu," ucap aktor film Critical Eleven itu.

Target dari yayasan tersebut adalah masyarakat usia 30 tahun ke bawah. Sebab menurut Hamish, masyarakat di atas usia 30 tahun cenderung lebih sulit untuk diubah kebiasaannya.

"Karena banyak millenial, banyak yang excited untuk membuat perubahan. Setelah 30 tahun susah untuk mengubahnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com